BNN Kuningan Ditantang Tes Urine Pejabat Eksekutif

BNN Kuningan Ditantang Tes Urine Pejabat Eksekutif

KUNINGAN - Tertangkapnya Bupati Ogan Ilir, Noviadi beserta PNS stafnya akibat mengkonsumsi narkoba menjadi catatan buruk sejarah eksekutif, terutama pemimpin daerah. Di Kabupaten Kuningan, kejadian memalukan tersebut menjadi sorotan tersendiri. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kuda pun menjadi sasaran sorotan. Tidak sedikit kalangan menilai, BNN belum cukup nyali untuk bersih-bersih narkoba di kalangan eksekutif. “Legislatif dan Yudikatif sudah. Polres dan Kodim juga sudah. Yang belum adalah eksekutif. Kapan BNN berani tes urine eksekutif?” sindir Ketua Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI), Mohamad Ishaq didampingi para pengurusnya, Selasa (15/3). Penangkapan Bupati Ogan Ilir, Noviadi menjadi tanda sekaligus bukti bahwa eksekutif, bahkan bupati dan wakil bupati sekalipun, bisa doyan narkoba. Sebab itu lah, tekad kuat dan keberanian besar BNN untuk tes urine eksekutif penting diwujudkan. “Jangan karena dekat bupati, BNN jadi kaku untuk bertindak berani. Ingat, narkoba musuh besar negara. Tugas BNN untuk membongkar keterlibatan narkoba para pejabat negara sangat lah mulia. Kalau bupatinya mengonsumsi narkoba selaiknya bupati Ogan Ilir, bagaimana nasib masyarakatnya?” tanya aktivis pemuda itu. Tuntutan besar masyarakat terhadap BNN sangat wajar, karena tupoksi strategis BNN atas kondisi negara yang sudah darurat narkoba. “Wajar kalau kami menuntut BNN. Kalau BNN tidak berani, bubarkan saja BNN. Jangan hanya gedungnya saja megah,” sindirnya lagi. Kepala BNN Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnaen MSi berterima kasih atas kritik siapapun demi Kuningan bebas narkoba. Dia berjanji akan sesegera mungkin untuk tes urine para pejabat atau eksekutif. “Legislatif dan yudikatif termasuk Kodim dan Polres sudah kita tes urine. Lanud Majalengka saja kami jabanin. Masa untuk tes urine eksekutif Kuningan kami nggak berani? Sekalipun tes urine bupati dan wakil bupati juga, kami siap,” tegasnya dengan nada lantang saat dikonfirmasi Radar di kantornya. Ditanya kapan waktunya, Guruh harus merahasiakan karena tindakan tes urine harus mendadak. Tidak boleh diketahui jadwalnya oleh siapapun. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: