Pesawat Jatuh, Eks Bos NASA Selamat
Kecelakaan Pesawat di Alaska WASHINGTON - Liburan mantan Senator Amerika Serikat (AS) Ted Stevens alias Uncle Ted dan sahabatnya, Sean O’Keefe, mantan ketua NASA, berakhir petaka. Pesawat DeHavilland DHC-Z3T Otter yang mereka tumpangi bersama tujuh orang lainnya celaka di Aleknagik, Dillingham, Alaska, Senin malam waktu setempat (9/8). Rencananya, Ted dan O’Keefe yang sama-sama hobi memancing itu berlibur di pondok pribadi milik Ted di pinggir Danau Aleknagik. Tapi, belum sampai ke lokasi yang dituju, pesawat amfibi bermesin tunggal yang dipiloti Theron “Terry” Smith tersebut jatuh di Pegunungan Alaska. Ted dan empat penumpang lainnya tewas seketika. Sementara itu, O’Keefe dan tiga lainnya selamat. “Hingga Selasa malam (10/8), Sean O’Keefe masih kritis. Putranya, Kevin O”Keefe, juga terluka serius,” ujar Kirsten Schultz, jubir Providence Alaska Medical Center, tempat para korban selamat dirawat, seperti dilansir CNN kemarin (11/8). Jenazah Ted dan empat korban tewas lainnya diotopsi di rumah sakit yang sama dan dijadwalkan selesai Rabu malam waktu setempat (pagi ini WIB). Mulai kemarin, pemerintah mengerahkan banyak petugas ke lokasi kecelakaan di kawasan terpencil Pegunungan Alaska itu untuk menginvestigasi. Termasuk, menyelidiki penyebab kecelakaan. Tim investigasi sementara meyakini cuaca buruk sebagai penyebab utama kecelakaan. Juga, medan Aleknagik yang bergunung-gunung. “Cuaca buruk selalu menjadi faktor utama jika Anda berada di luar. Sebab, belakangan, cuaca bisa berubah drastis dalam waktu singkat,” terang Mayor Guy Hayes dari Garda Nasional Alaska kepada Associated Press. Selain Ted dan Terry, tiga korban tewas lainnya diidentifikasi sebagai William “Bill” Phillips Sr dari Washington DC, Dana Tindall dari Anchorage, dan putrinya, Corey Tindall. Dua korban luka selain O’Keefe dan putranya, Kevin, adalah William “Willy” Phillips Jr dari Washington DC dan Jim Morhard dari Alexandria, Virginia. Willy yang masih berusia 13 tahun adalah putra Bill. Konon, mereka diundang Ted untuk ikut berlibur di pondok pribadinya dan memancing bersama. Sayangnya, ajakan politikus 86 tahun tersebut tidak sempat terlaksana. Sejak celaka Senin malam, para korban, baik yang tewas maupun selamat, harus bertahan di lokasi kecelakaan selama sedikitnya 12 jam. Sebab, tim SAR sulit mencari posisi pesawat di pegunungan terpencil itu. “Cuaca tidak mendukung upaya pencarian. Akibatnya, kami tidak bisa merespons panggilan darurat dengan segera,” terang Deborah Hersman, chairwoman Badan Keselamatan Transportasi Nasional.(hep/c5/ami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: