Pasar Kepuh Makin Kumuh, Pedagang Minta Segera Direnovasi

Pasar Kepuh Makin Kumuh, Pedagang Minta Segera Direnovasi

KUNINGAN - Keberadaan Pasar Kepuh yang berada di jantung Kota Kuningan seakan dianaktirikan. Kondisinya kini semakin mengkhawatirkan dan kumuh berbeda jauh dengan Pasar Baru Kuningan di sebelahnya yang telah direnovasi total dan baru diresmikan beberapa bulan yang lalu.
Atas kondisi ini pun para pedagang berharap ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Kuningan untuk segera melakukan perbaikan. Mereka meminta kondisi Pasar Kepuh sebagai pasar yang tertua di wilayah Kuningan kota keberadaannya tidak kalah dari Pasar Baru.
\"Saat hujan deras tiba, lorong pasar ini seperti sungai. Karena air dari jalan masuk ke pasar hingga banjir hingga 40 Cm. Beberapa kios yang posisinya agak rendah suka masuk dan merendam dagangannya,\" ujar Yudi salah satu pedagang kelontong di Pasar Kepuh kepada radarcirebon.com, Sabtu (19/3).
Kondisi pasar yang becek dan kumuh, menurut Yudi, menyebabkan banyak pelanggan yang enggan datang berbelanja. Mereka lebih memilih berbelanja ke pasar modern yang lebih bersih dan
\"Kalau harga saya yakin di Pasar Kepuh lebih murah. Tapi karena kondisi pasar yang becek dan bau menyebabkan para pelanggan enggan datang. Akibatnya lagi, omzet kami pun semakin turun,\" ujar Yudi lagi.
Oleh karena itu, Yudi dan para pedagang lainnya berharap Pemerintah Kabupaten Kuningan segera melakukan perbaikan sebelum Pasar Kepuh benar-benar ambruk dan tergenang. Minimalnya untuk pembangunan jalan lorong pasar yang dibuat permanen sehingga tidak menimbulkan genangan dan air tak lagi mengalir saat hujan datang.
Sementara itu Petugas Pengelolaan Pasar Arisman mengaku, keluhan para pedagang tersebut menjadi sarapan komunikasi yang didengarnya setiap hari. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain mendengarkan dan menampungnya kemudian disampaikan kepada pimpinan.
\"Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa karena untuk renovasi merupakan kebijakan pimpinan. Namun yang pasti, keluhan para pedagang ini sudah diketahui oleh Kepala Disperindag dan kabarnya sedang dalam pembahasan untuk dicarikan solusinya,\" ungkap Arisman. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: