Jaga Tradisi Penentuan Hari Baik
Biasanya untuk Tetapkan Tanggal Pernikahan atau Momen Buka Usaha CIREBON - Tradisi atau kebiasaan menentukan hari baik untuk memulai sesuatu, bagi sebagian masyarakat sudah mulai ditinggalkan. Namun masyarakat Tionghoa masih mempertahankan. Untuk melakukan sesuatu seperti membuka usaha ataupun menikah, masyarakat Tionghoa kerap memperhitungkan hari baik. Pengurus Klenteng Hok Keng Tong, Sugianto mengatakan, meski perkembangan teknologi bergitu pesat, tradisi menentukan hari baik masih dipakai. Hal ini berlaku untuk generasi sekarang maupun untuk para orang tua. Untuk para orang tua, biasanya lebih banyak meminta nasihat dicarikan tanggal baik untuk menikahkan anaknya. Namun di kalangan muda, kebanyakan lebih kepada tanggal pembukaan tempat usaha. \"zaman boleh berubah, tapi sampai hari ini masih banyak dari mereka yang meminta dicarikan tanggal baik,\" ujar Sugianto, kemarin. Untuk menentukan hari baik, biasanya ditentukan oleh shio dan diperlukan Kalender Tong Shu. Tong Shu atau almanak Tiongkok memiliki peranan yang begitu penting dalam kebudayaan Tiongkok. Secara harfiah Tong Shu, berarti buku yang berisi berbagai hal. Tong Shu diisi dengan informasi yang berkaitan dengan analisis takdir serta makna dari tanda-tanda dan simbol. Karena tulisannya yang agak sulit dimengerti, maka pembaca dari buku Tong Shu kebanyakan dari kalangan yang mengerti sistem penanggalan, metafisika Tiongkok, terutama dari kalangan yang dianggap memiliki keahlian lain. \"Dengan menghindari tahun, bulan, dan hari yang konflik berdasarkan shionya. Maka nanti akan mendapatkan bulan, hari dan jam yang tidak konflik. Dengan harapan akan memberikan kebaikan bagi hidup atau kelangsungan usahanya,\" pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: