Eeng Charli Batal Jadi Wakil Walikota Cirebon

Eeng Charli Batal Jadi Wakil Walikota Cirebon

KEJAKSAN – Wakil Ketua DPRD, Dra Hj Eti Herawati (Eeng Charli), menyatakan pengunduran diri dari pencalonan wakil walikota. Terbitnya surat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi dasar bagi Eeng untuk tidak ikut bersaing untuk kursi E2. Pasalnya, kemendagri mengharuskan anggota parlemen mengundurkan diri bila ingin mencalonkan menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah. “Kader nasdem sepakat meminta kepada Eeng Charli untuk tidak melanjutkan pencalonannya sebagai wakil walikota,” ujar Wakil Ketua Bidang Otonomi Daerah DPW Partai Nasdem, H Yuyun Wahyu Kurnia, kepada Radar, Selasa (22/3). Pertimbangan lain, kata Yuyun, melihat kondisi politik yang tidak stabil. Akhirnya diputuskan agar Eeng Charli tidak maju pada pemilihan wakil walikota di tahun ini. Apalagi batas akhir pemilihan wakil walikota sudah hampir habis dan bila diteruskan dikhawatirkan berdampak tidak baik untuk Kota Cirebon. “Kader-kader Nasdem sudah sepakat meminta Ibu Eeng untuk tidak melanjutkan proses pencalonan wakil walikota, kita kembalikan ke partai pengusung saja,” kata Yuyun. Yuyun juga mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat yang telah memberikan kepercayaan dengan memilih Eeng Charli sebagai bakal calon wakil walikota. Tentu saja Nasdem mengepresiasi Partai Demokrat yang secara sukarela mengusung kader Nasdem. “Sekarang silakan Demkokrat, Golkar dan PPP untuk memilih dua nama calon wakil walikota,” tuturnya. Untuk kepastian proses politik, Yuyun menyarankan kepada DPRD untuk segera membubarkan panitia pemilihan wakil walikota. Tujuannya supaya tidak muncul stagnasi politik di kota Cirebon khususnya pengisian kursi wakil walikota pendamping walikota Nasrudin Azis. Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem, Eeng Charli meskipun tidak secara terbuka menyatakan mundur dari pencalonan wawali, namun mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dirinya. Selain batas pemilihan wakil walikota hampir habis, dirinya selama ini tidak pernah merasa  mengajukan diri untuk dicalonkan oleh Partai Demokrat. Kemudian sebagai kader, dirinya patuh terhadap partai dan yang terakhir menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Nasdem. “Saya tunduk terhadap fatsun partai, apapun keputusan partai akan saya laksanakan,” katanya. Eeng mengaku, saat ini dirinya fokus kepada pengabdian ke masyarakat dengan melakukan kerja-kerja untuk masyarakat. Karena menjelang perhelatan Pilwalkot 2018, partainya akan melakukan melakukan survey. Dari survei itu akan ketahuan sejuah mana Partai Nasdem di mata publik, termasuk posisinya dalam survei apakah bagus atau tidak. Hasil survei ini nantinya akan menjadi acuan. “Intinya saya patuh pada keputusan partai,” pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: