Bungkus Kondom Berserakan di Lokasi Bekas Warem
KANDANGHAUR – Penertiban warung remang-remang (warem) di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur menyisakan masalah. Pasalnya, material bekas pembongkaran bangunan liar itu dibiarkan berserakan di pinggir jalan. Akibatnya sepanjang Jalan Raya Kandanghaur nampak kumuh. Tidak hanya itu, penertiban yang dilakukan akhir pekan lalu ternyata merusak saluran dan septic tank sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Warga sekitar, Suratno meminta material bekas bangli tersebut dibersihkan. “Jadi saat pembongkaran bangli kemarin, septic tank ikutan kena. Bocor, bahkan ada yang terbuka. Baunya kemana-mana,” ungkap dia. Menurut Suratno, pemilik bangunan liar membuat fasilitas septic tank seadanya. Jika biasanya septic tank berada di dalam tanah dan tertutup, pemilik bangli memilih untuk membuatnya dari galian tanpa adanya saluran pipa. “Malah ada yang tidak dilengkapi septic tank. Buang kotoran langsung di saluran air,” pungkas dia. Akibatnya, bau tidak sedap tercium di sepanjang jalan. Tak jarang para pengguna jalan pun harus menutup hidungnya saat melintasi jalan tersebut. Sementara, indikasi bangunan liar sebagai lokasi prostitusi menguat. Saat masih berdiri, warga khususnya petani di sekitar bangunan liar itu kerap menemukan alat kontrasepsi berupa kondom dan juga pakaian dalam wanita. Pasca pembongkaran, sejumlah botol miras, obat pembangkit gairah, pakaian dalam wanita dan juga kondom ditemukan. Pemilih sawah di sekitar bangunan liar, Wandi mengatakan selama ini dirinya kerap menemukan alat kontrasepsi di area sawahnya. Meski jumlahnya tak begitu banyak, kondom bekas hampir ditemukan setiap hari. “Gak sampai ratusan, paling lima sampai sepuluh. Tapi itu setiap hari. Apalagi kalau Minggu pagi, saya sampai mual lihatnya,” ucap. Wandi pun bersyukur, pemerintah melakukan pembongkaran atas bangli tersebut. Karena selain dijadikan tempat prostitusi, keberadaan bangli tersebut menghilangkan kawasan hijau di sepanjang jalan. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: