Angkot Gratis Jangan Hanya Ngomong Doang
KEJAKSAN – Rencana atau lebih tepatnya wacana angkot gratis bagi siswa sekolah di Kota Cirebon, sudah disampaikan dalam beberapa bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada kejelasan pembahasan. Padahal, wacana ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan. Termasuk di dalamnya anggota dewan. Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon Sumardi mengatakan, angkot gratis memiliki semangat bagus dan baik bagi pelajar sekolah. Namun, hal ini harus segera dibahas untuk membuat kajian dari eksekutif. Selanjutnya, bila membutuhkan anggaran yang berasal dari APBD Kota Cirebon, hal itu harus dibicarakan dengan dewan. “Selama ini banyak wacana berkembang tentang berbagai hal. Mulai dari pertunjukan seni budaya khas Cirebon secara reguler hingga angkot gratis, tapi nggak kurang action,” ujar Sumardi, kepada Radar, Minggu (27/3). Wacana ini, kata dia, perlu kajian mendalam. Apalagi untuk sampai pada tahap angkot gratis, kajiannya harus komprehensif. Anggota Komisi C DPRD Kota Cirebon Jafarudin menambahkan, angkot gratis merupakan langkah tepat untuk membantu warga miskin dalam menempuh pendidikan. Namun, harus dipikirkan pula pola yang akan digunakan. Karena itu, politisi Hanura ini lebih condong agar Pemkot Cirebon memiliki angkot sendiri yang khusus dioperasionalkan sebagai armada antar jemput siswa. Lebih dari itu, dia menyoroti sekolah yang tidak ada akses angkot seperti SMAN 8, SMAN 9 dan SMPN 3 yang berada di wilayah Jalan Buyut Pronggol Kriyan Lemahwungkuk dan Kelurahan Kalijaga Harjamukti. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Kejaksan dan Lemahwungkuk, Jafarudin kerap mendapatkan masukan dari warga agar ada angkot yang melewati sekolah-sekolah tersebut. Termasuk pula sekolah tingkat SD yang belum terakses angkot. Di samping itu, dia sependapat jika angkot gratis hanya untuk warga tidak mampu. “Kalau anak orang kaya, ada dua kemungkinan. Pertama siswa kaya itu tidak mau, kedua hanya membuang anggaran karena semangat angkot gratis untuk warga tidak mampu dan meringankan beban pendidikan,” jelasnya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: