Warga Miskin di Kota Cirebon Bertambah 6 Ribu Orang

Warga Miskin di Kota Cirebon Bertambah 6 Ribu Orang

KESAMBI - Dari jumlah penduduk Kota Cirebon sebanyak 388.854 jiwa, 30 persen diantaranya berstatus miskin. Artinya, ada sekitar 114.261 warga bertatus sebagai penyandang masalah kesenjangan sosial (PMKS). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Cirebon, disebutkan, jumlah fakir miskin mencapai 109.250 orang. Selain fakir miskin kelompok PMKS yakni lanjut usia terlantar mencapai 1.804 orang. \"Ada 114.261 PMKS. Untuk 109.250 orang masuk fakir miskin dan 1.804 diantaranya ialah masuk kategori PMKS usia lanjut terlantar,\" kata Kepala Dinsosnakertrans, Drs Ferdinan Wiyoto MSi, Senin (28/3). Menurutnya, selain itu sisa dari 114.261 orang PMKS ini, masuk kedalam kategori kriteria 24 jenis PMKS yakni anak balita terlantar (ABT), anak terlantar (AT) dan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH). Dikatakannya, PMKS sendiri didefinisikan sebagai seseorang atau keluarga yang dikarenakan oleh suatu hambatan. Selain itu seseorang yang kecenderungan serta kesulitan atau gangguan yang tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya dengan wajar. Pihaknya pun tengah melakukan verifikasi dan validasi pendataan PMKS. Setelah terdata kemudian diusulkan ke Kementerian Sosial guna memperoleh bantuan ataupun pelatihan untuk menanggulangi dan mengurangi angka kemiskinan. Pencatatan berupa verifikasi dan validasi yang dilakukan sebagai langkah dalam meminimalisasi kisruh data saat pembagian bantuan program dari pemerintah. “Data dari kami bisa sebagai acuan untuk melakukan perbaikan. Karena bisa jadi angka itu bertambah atau angka itu malah berkurang,” ujarnya. Selain itu, tujuan dari pendataan PMKS ialah untuk menemukan angka yang sesuai dengan fakta di lapangan. Dengan demikian, hal selanjutnya yang dilakukan adalah dengan menggandeng dinas terkait dalam hal pengentasan sejumlah permasalahan. Lantaran PMKS tersebut kebanyakan mempunyai masalah pada kesehatan, kemiskinan dan juga minimnya pendidikan. Dinsos sendiri tengah mengatasi masalah kesenjangan pendidikan tersebut dengan menggandeng Dinas Pendidikan. Kesenjangan di bidang pendidikan ini biasanya dialami anak jalanan yang masih tersebar di kota. “Untuk masalah teknis misalkan kesehatan, kami merangkul dinas kesehatan, dengan sasaran utama para orang tua dan juga jompo serta lansia, ” ucapnya. Ditambahkannya, data 109.250 yang masuk kategori miskin itu di tahun 2016 ini nampaknya ada peningkatan 6 ribu orang. Angka tersebut dicapai berdasarkan Keputusan Mensos No 170/HUK/2015 tentang penetapan penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan tahun 2016. \"Tahun ini, orang miskin di Kota Cirebon bertambah 6.000 orang atau totalnya 109.250 orang,\" imbuhnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: