Bupati Utje Minta Petugas Sensus Jaga Tatakrama dan Santun

Bupati Utje Minta Petugas Sensus Jaga Tatakrama dan Santun

KUNINGAN - Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda, kemarin (29/3), membuka pelatihan petugas sensus ekonomi di Grage Sangkan Hotel SPA. Total ada sekitar 1.152 petugas yang akan terjun untuk melakukan sensus ini pada bulan Mei mendatang. Ia mengingatkan kepada para petugas untuk mengedepankan tatakrama yang santun ketika melakukan sensus. Dengan cara santun tentu pelaku usaha akan menerima dengan senang hati. “Saya berharap para petugas nantinya bekerja semaksimal mungkin karena data ini sangat penting,” ucap bupati. Bupati berharap sensus ekonomi berlangsung lancar sehingga diperoleh data yang akurat yang dibutuhkan pemerintah. Bagi para peserta pelatihan diminta bisa mengikuti pelatihan yang serius agar dalam pendataan hasilnya akan maksimal. Sementara itu, Kepala BPS Kuningan Ono Margiono SSi MM menyebutkan, pelatihan dibagi kelima gelombang. Pada pelatihan pertama kurang lebih 240 orang yang berasal dari Kecamatan Lebakwangi, Cigandamekar, Cilimus, dan Japara. “Mereka dibagi jadi delapan kelas yang masing-masing berisi 30 petugas. Untuk pemateri atau instruktur dari BPS Kuningan,” jelas Ono. Setiap angkatan mengikuti pelatihan selama empat hari, mulai tanggal 29 Maret hingga 22 April. Pelatihan empat hari ini diharapkan mereka lebih paham dengan tugas yang akan dilakukan. “Tujuan sensus ekonomi adalah untuk mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan. Sensus ekonomi sendiri, kata dia, sudah dilakukan sejak tahun 1986 dan tahun ini merupakan sensus ke empat kalinya.  Ada 19 sektor usaha yang akan didata oleh petugas BPS adalah  pertambangan dan galian, industri pengolahan, kontruksi, real estat, pendidikan dan banyak lagi. “Yang menjadi responden tentu semua pelaku usaha yang ada di Kuningan. Dan yang harus ditanyakan adalah   mengenai nama dan alamat perusahaan, kegiatan, status badan usaha, upah, jumlah tenaga kerja, investasi dan lain-lain,” sebut Ono. Ditambahkan dia, petugas sensus selalu dilengkapi rompi dan topi serta membawa tas khusus juga tanda pengenal berlogo sensus eknomi, sehingga dapat dikenali oleh pelaku usaha. “Sekali lagi, jangan takut disensus. Kami pasti jaga kerahasiaan data. Ini untuk kepentingan pemerintah,” pungkas dia. (mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: