Arema Cronus vs Persib Bandung, Ulangi Memori Indah GBK
JAKARTA – Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Persib memiliki memori indah. Maung Bandung kerap kali menjadi yang terbaik, saat berlaga di stadion utama kebanggaan rakyat Indonesia itu. Selayaknya, Persib bisa melanjutkan memori indah tersebut saat final Piala Bhayangkara melawan Arema Cronus, Minggu (3/4) pukul 20.30 WIB. Asisten pelatih Persib, Herrie Setyawan berharap, timnya kembali mendapat tuah dari SUGBK, Jakarta. Stadion terbesar di Indonesia itu punya kisah manis selama Maung Bandung tampil. Selain saat era Kompetisi Perserikatan, aura positif juga didapatkannya ketika final Piala Presiden 2015 lalu saat menghadapi Sriwijaya FC. Itu yang membuat Jose, sapaan karib Herrie Setyawan cukup optimistis menghadapi pertandingan final nanti. Kendati, berdasarkan catatan statistic, Persib pada tiga laga terakhir selalu kalah oleh Arema, yakni saat di Bali Island Cup, perayaan ulang tahun Arema dan Inter Island Cup (IIC) 2015 lalu. \"Secara historis GBK ini juga adalah kandangnya Persib, kita punya catatan manis di sini. Aura positif di sini juga membawa kemenangan buat Persib dan kita sudah evaluasi tim. Kita siap tampil besok (hari ini, red),\" kata Herrie, saat temu media di SUGBK, Sabtu (2/4). Kendati punya rasa optimistis, Jose tetap menaruh respek kepada Arema sebagai salah satu klub besar dan kuat di Indonesia. Apalagi, dari statistik lima pertadingan terakhir kedua tim, Arema berhasil memenangkan tiga pertandingan, sementara Persib hanya sekali. Satu laga lain berakhir imbang. ’’Arema adalah tim besar dan banyak pemain bintang yang memperkuat mereka,” kata Herry, ’’Jadi, tidak ada kata lain selain kami harus mewaspadai semua pemain mereka. Saat ini, kami sudah menyiapkan 25 pemain untuk pertandingan besok (hari ini, red), semoga mereka bisa bekerja dengan keras dan maksimal,” harapnya. Sementara, General Manajer Arema Ruddy Widodo mengatakan, tugas Cristian Gonzales dan kawan-kawan baru bisa dianggap perfect bila berhasil mempersembahkan gelar juara kepada Aremania, suporter fanatik Arema. Dan, satu-satunya cara untuk mewujudkan ambisi itu adalah berjuang habis-habisan untuk menumbangkan Persib Bandung dalam pertandingan final. “Tinggal selangkah lagi kami sampai di puncak perjuangan. Kami berharap semua komponen bisa berjuang keras untuk bisa memenangkan perjuangan ini, jangan bangga kalau belum juara,” kata Ruddy. Asisten pelatih Arema Joko “Gethuk’’ Susilo juga menambahkan bahwa pertandingan mereka melawan Persib nanti layaknya perjuangan Arema demi tarikan nafas terakhir sebelum tampil di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC)-A 2016 .”Ibarat perang, ini adalah perang terakhir. Dan kami akan mengarahkan semua kekuatan serta strategi terbaik untuk bisa memenangkan laga ini,” kata Gethuk. Arema memang wajib memasang target tinggi untuk memenangkan gelar itu. Sebab, dalam empat kali berlaga di turnamen, mereka hanya mampu menjadi juara di Piala Bali Island. Sementara di tiga turnamen lain, Piala Presiden, dan Piala Jenderal Sudirman, Arema hanya bisa finish di peringkat ketiga. Menurut Gethuk, saat ini semua skuad Singo Edan dalam kondisi on fire dan siap tampil habis-habisan dalam partai puncak itu. Apalagi, sampai dengan latihan terakhir, tidak ada persoalan apa-apa yang dihadapi oleh pemain. “Salah satu beban terbesar yang kami hadapi saat ini hanya kelelahan. Apalagi kami harus melakukan recovery cepat dalam waktu satu hari saja,” lanjutnya. Maklum, Arema baru menjalani pertandingan terakhir di babak semifinal melawan Sriwijaya FC pada 31 Maret lalu. Namun, Gethuk optimistis Gonzales dan kawan-kawan tidak akan menjadikan kendala fisik itu sebagai alasan. Sebab, dalam latihan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sore kemarin, para pemain yang dipersiapkan menjadi starter terlihat sangat rileks. Dalam laga final nanti, Arema bakal bermain menyerang dengan menggunakan formasi 4-4-2. Di lini belakang ada Benny Wahyudi, Goran Ganchev, Hamka Hamzah dan Alfarizi yang akan ditugaskan untuk menjadi penghalau Trisula Persib yaitu Juan Belencoso, Syamsul Arif dan Atep Rizal. “Tapi, ada juga Tantan dan David Laly yang menjadi kartu AS Persib yang harus diantisipasi. Keduanya memang cenderung disimpan untuk babak kedua,” tuturnya. Sementara untuk sektor tengah, Gethuk menuturkan bahwa Hendro Siswanto, Raphael Maitimo, serta dua legiun asing Srdan Lopicic dan Esteban Vizcarra masih belum tergantikan. Mereka akan menjadi dapur serangan bagi Dendi Santoso dan Cristian Gonzales di lini depan. ’’Kami akan bermain dengan hati, untuk Aremania,” lanjutnya. Membelotnya tiga pilar Arema, Samsul Arif, Purwaka Yudi dan Hermawan ke Persib, bagi Gethuk, itu bukan ancaman, melainkan kelemahan bagi Persib dalam pertandingan final nanti. “Karena para pemain itu sudah lama bersama kami. Dan, kami sudah tahu persis kelemahan dan keunggulan mereka. Lihat saja, bagaimana cara kami membuat mereka tidak berkutik,” timpalnya. Gethuk menambahkan, karakter Dejan Antonic, pelatih Persib asal Serbia yang cenderung bermain dengan mengandalkan counter attack cepat juga sudah menjadi catatan khusus bagi tim pelatih Arema. Nah, untuk mengantisipasinya, dia berharap Srdan Lopicic dan kawan-kawan yang berada di lini tengah bisa lebih disiplin saat masa transisi dari menyerang ke bertahan. (ben/ko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: