Bhineka, Pakai Aplikasi Online, Tarif Tetap Pakai Argo

Bhineka, Pakai Aplikasi Online, Tarif Tetap Pakai Argo

Kehadiran transportasi berbasis tekhnologi (online) tak dijadikan persoalan bagi Pengurus Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Cirebon. Mereka bahkan mulai bermigrasi dengan menyediakan layanan via aplikasi. Laporan: NURVIA PAHLAWANITA, Cirebon POLEMIK jasa angkutan darat berbasis aplikasi sempat menjadi perhatian nasional, karena aksi mogok yang dilakukan para sopir taksi. Lain di Jakarta, lain pula Cirebon. Lantaran belum menjadi wilayah operasi penyedia jasa angkutan berbasis aplikasi, operator angkutan mulai merambah ke layanan booking via aplikasi smartphone. Sejauh ini, persaiangan antar taksi di Kota Cirebon tidak seperti di kota besar. Berdasar data Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPC Cirebon, hanya ada dua taksi resmi yang beroperasi yakni, Bhineka dan Central. Sejauh ini, hanya Bhineka yang memiliki aplikasi online. Dalam hal ini, Karsono yang juga Manager Operasional PO Bhineka tidak mempersoalkan adaptasi teknologi ke perusahaan angkutan. Masuknya aplikasi online di semua jenis angkutan di Kota Cirebon tak menjadi persoalan asalkan semua prosedur ditempuh. “Saat ini sudah zamannya serba tekhnologi dan online, ya harus ikut berkembang,” ujar Karsono, kepada Radar. Untuk Taksi Bhineka saat ini sudah miliki 40 armada yang sudah didukung layanan pemesanan online. Layanan ini sudah di-launching sejak lebaran tahun lalu. Calon penumpang dapat memasan atau reservasi penjemputan taxi melalui akses internet dari aplikasi ponsel android. Dari aplikasi android tersebut nanti akan ada tampilan yang menunjukan posisi atau keberadaan taksi terdekat di dalam kota, sehingga calon penumpang dapat terlayani lebih cepat. Armada taksi dengan MPV ini mampu menampung tujuh orang penumpang. \"Sudah didukung IT termasuk kelengkapan alat GPS yang suport unit armada. Untuk tarifnya sendiri menggunakan tarif argo dengan ketentuan sistem bayar buka pintu Rp7 ribu dan Rp3.500 untuk per km,\" terangnya. Dalam hal ini pihaknya telah melakukan kerjasama dengan sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel di Kota Cirebon. Keberadaan taki online ini, lantaran melihat peluang juga kebutuhan atas perkambangan Kota Cirebon yang dilihat dari akses yang cukup strategis dan potensial seperti beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) ditambah dengan dibukanya Bandara Kertajati. \"Kami melayani dengan profesional. Penumpang juga diasuransikan untuk keamanan selama berada di perjalanan. Saat ini pool taksi Bhinneka ada di beberapa mal Cirebol, hotel, rumah sakit, stasiun, terminal dan lain-lain,\" katanya. Pihaknya juga mendorong pengusaha transportasi mulai menerapkan sistem online untuk mengikuti perkembangan zaman, karena masyarakat saat ini menginginkan kemudahan dalam mengakses angkutan transportasi. “Sekarang sudah zamannya pesan taksi bisa lewat sosial media atau aplikasi khusus lainnya,” katanya. Namun ia kembali mengingatkan agar pelaku usaha angkutan dan pemerintah juga bisa tegas terkait aturan yang ada. Semua aturan mesti dipenuhi yakni usahanya mesti berbadan hukum seperti koperasi, PT, memiliki NPWP, izin trayek dari dinas perhubungan, berplat kuning, memiliki KIR dan lain-lain. \"Harus sama-sama tegas. Pemerintah juga harus mengawasi terkait izin dan aturannya,\" tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: