Keraton Kanoman Pentaskan Tarian Lima Wanda
CIREBON - Keraton Kanoman terus berupaya melestarikan serta mengembangkan seni budaya warisan leluhur. Kali ini, Keraton Kanoman menghelat Pagelaran Seni Tari Lima Wanda Panuluh Caruban, tadi malam (9/4). Patih Keraton Kanoman Pangeran Raja Muhammad Qodiran mengatakan, pentas seni budaya ini menjadi semangat bagi para generasi muda. Sehingga warisan budaya leluhur tidak terputus. “Penting untuk mengedukasi masyarakat akan warisan seni dan budaya. Minimal agar tetap diingat. Sebab, di tengah kencangnya arus globalisasi dan tradisi baru, masyarakat juga seakan sudah melupakan identitas Cirebon,” ujar Patih dalam sambutannya. Dia mengatakan, pagelaran seni yang akan dilaksanakan rutin ini juga dalam rangka mempererat tali silaturahmi. Baik sesama seniman dan budayawan, maupun lapisan masyarakat yang lain. \"Alhamdulillah kami juga mengumpulkan lima maestro topeng Cirebon yang sudah berjasa membawa warisan budaya Cirebon ke luar. Kini bermain di satu panggung di area Siti Inggil Keraton Kanoman Cirebon,\" tuturnya. Pada kesempatan itu juga, Pangeran Patih Muhamad Qadiron membeberkan, tarian lima wanda adalah gabungan dari lima tarian yang mempunyai karakter berbeda-beda. Yakni tarian topeng panji, samba, rumiang, tumenggung, dan kelana. \"Lima karakter yang ada dalam tarian wanda itu merupakan sifat manusiawi. Tujuannya untuk mendapatkan kerukunan,\" ungkapnya. Patih Qadiron mengatakan, meski karakter dari lima tarian itu berbeda, namun kelimanya memberi makna saling menyempurnakan dan melengkapi. \"Kami ingin mempersatukan kelima tarian itu. Tarian ini pernah ditampilkan waktu dulu, dan sekarang baru kita tampilkan lagi,\" bebernya. Sementara itu, Perwakilan Gubernur Jawa Barat, Kabid Kesos BKPP Wilayah Jabar, Drs Andi Mahidi mengatakan, pagelaran seni yang diadakan rutin ini menjadi titik tolak Keraton Kanoman melestarikan seni dan budaya tradisional di wilayah Ciayumajakuning. “Tujuannya sederhana, yakni agar terus diingat, dikenang dan dicintai generasi penerus,” terangnya. Menurutnya, Jawa Barat kaya akan seni, budaya, yang lahir dan tumbuh serta berkembang baik sesuai latar belakang dan kearifan lokal. “Tapi, kami sangat menyayangkan, kini warisan budaya tradisional leluhur kita sudah kurang dikenal lagi produknya. Sebab, para genarasi muda lebih cenderung menyukai budaya barat,\" tuturnya. Dia menambahkan, kesenian dan budaya harus dipelihara secara berkesinambungan, mengingat warisan nenek moyang banyak diklaim negara-negara asing. Sehingga sangat penting pertunjukkan seni budaya leluhur untuk diperontonkan. “Sudah selayaknya kita proaktif memprakarsai dan mendorong upaya perkembangan seni di Jabar pada umumnya,\" pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: