Masa Sih Aparat Desa Babakanmulya Bubar, Ada Apa Ya?

Masa Sih Aparat Desa Babakanmulya Bubar, Ada Apa Ya?

 
KUNINGAN - Pemerintahan Desa Babakanmulya, Kecamatan Cigugur, sudah sebulan ini dikabarkan mandek karena sebagian besar perangkatnya tidak masuk kantor bahkan ada di antaranya yang mengundurkan diri.
 
Hal ini seperti terlihat saat radarcirebon.com menyambangi Kantor Desa Babakanmulya pada Kamis (14/4) siang tadi yang tampak sepi. Tak ada aktifitas perangkat desa seperti yang lazim terjadi pada kantor desa pada umumnya. Sederet meja kerja aparat desa seperti Kaur Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Kaur Pemerintahan ataupun Kaur Umum tampak kosong tak berpenghuni, begitupun dengan perangkat komputer yang ada di atas meja kerja tak ada satupun yang menyala.
 
Salah seorang warga yang berhasil ditemui radarcirebon.com membenarkan mandeknya pemerintahan Desa Babakanmulya sejak dipimpin Kepala Desa Oban Subari. Bahkan, menurut warga yang tak bersedia namanya disebut tersebut, hampir seluruh perangkat desa tersebut mengundurkan diri karena kerap berelisih pendapat terkait kebijakan yang diambil kepala desa yang baru menjabat lima bulan tersebut dianggap menyalahi aturan dan sesuka hatinya.
 
\"Kepala desa yang baru ini kerap mengambil kebijakan seenaknya dan bertentangan dengan aturan yang sudah ada bahkan beberapa kebijakan tersebut terkadang dilaksanakan tanpa persetujuan BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Hal ini yang menyebabkan kerap menimbulkan selisih pendapat dengan perangkat desa yang lain,\" ujar warga tersebut.
 
Sementara itu pejabat Kaur Pemerintahan Desa Babakanmulya, Asju, yang ditemui di rumahnya mengakui adanya ketidakharmonisan hubungan aparat desa dengan Kepala Desa Oban Subari tersebut. Namun menurut dia, kondisi ini  tidak sampai membuat seluruh aparat desa mengundurkan diri, melainkan hanya satu saja yaitu Kaur Ekbang.
 
\"Tidak ada konflik antara aparat desa dengan Pak Kuwu, hanya sedikit beda pendapat. Hanya ada satu orang yang menyatakan mengundurkan diri, itu pun disampaikan yang bersangkutan secara lisan,\" ujar Asju yang mengaku tak masuk kantor karena sedang tidak enak badan.
 
Mengenai penyebab mundurnya Kaur Ekbang tersebut, Asju tak bersedia mengungkapkan secara gamblang. Namun, menurut Asju, perselisihan tersebut diduga karena beberapa kebijakan Kuwu Oban yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena yang bersangkutan baru menjabat Kades lima bulan dan dianggap masih dalam tahap adaptasi.
 
\"Kepala Desa Oban kan baru menjabat lima bulan, mungkin masih beradaptasi,\" pungkasnya. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: