Aparat Desa Tak Boleh Salah Langkah
INDRAMAYU –Dana Desa (DD) Kabupaten Indramayu mencapai Rp 209.945.904.000, atau mengalami kenaikan lebih dari seratus persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 93.551.952.000. Begitu juga untuk Alokasi Dana Desa (ADD), pada tahun 2016 ini Kabupaten Indramayu menerima Rp 161.849.372.000, atau mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya Rp 151.447.049.000. Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi mengatakan, dengan anggaran yang cukup besar itu, aparatur desa harus bisa mengelolanya sesuai dengan regulasi yang ada. Jika sesuai dengan regulasi, maka tujuan awal dana desa bisa tercapai. Namun kalau ‘sekarepe dewek’ maka akan bermasalah. “Semua aparatur desa, terutama para juru tulis dan bendahara harus pintar dan cerdas, karena mereka bagian sangat penting dari pelaksanaan pemerintahan desa,” tandas Supendi, saat membuka kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Penyusunan RPJMDES, Pengelolaan Keuangan Desa, Pengadaan Barang dan Jasa di Desa, di Aula Wisma Haji Indramayu, Selasa (19/4). Dikatakan Supendi, saat ini kemampuan dan kualitas para aparatur desa harus terus meningkat dengan selalu mengupgrade peraturan perundang-undangan yang sudah ada. Pasalnya, pemerintahan terus mengalami perubahan yang signifikan sesuai dengan kondisi sosial yang juga terus mengalami perubahan. “Pemerintah desa sekarang harus memiliki RPJMDes. Kemudian dalam menyerap anggaran harus sesuai dengan RKA desa. Pengelolaan pemerintahan desa hampir sama dengan pengelolaan pemerintahan daerah,” tandas wakil bupati. Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Indramayu, Ir Joko Pramono menjelaskan, pelatihan ini dilaksanakan agar pemerintahan desa bisa berjalan optimal. Dikatakan, peserta pelatihan terdiri dari bendahara dan sekretaris dari masing-masing desa. Adapun pemateri berasal dari Polres Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, Kejaksaan Negeri, Bappeda, Inspektorat, Dinas Keuangan Daerah, Bagian Pengendalian Pembangunan Setda, dan Bagian Hukum Setda. “Kami berharap para peserta bisa mengikuti pelatihan dengan serius. Karena pelatihan ini sangat penting,” tandas Joko.(oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: