Jokowi Yakinkan 20 CEO Inggris untuk Invetasi di Indonesia

Jokowi Yakinkan 20 CEO Inggris untuk Invetasi di Indonesia

JAKARTA- Kunjungan Presiden Jokowi ke Inggris kemarin (20/4) mengagendakan pertemuan dengan sejumlah CEO kelas kakap Inggris. Jokowi meyakinkan para pengusaha Inggris agar tidak ragu berinvestasi di Indonesia. Di luar itu, terselenggara pula penandatanganan kerjasama pembelian pesawat Airbus oleh Garuda senilai 1 miliar Poundsterling. Garuda membeli 14 pesawat baru buatan pabrikan yang berbasis di Prancis itu. Pesawat tersebut menggunakan mesin Rolls Royce. “Harapan kami, jumlah deals yang ditandatangani di London lebih besar dari negara lain selama tahun ini,” terang Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dalam keterangan resminya usai penandatanganan tersebut. Rolls Royce akan melatih para insinyur dan teknisi Indonesia berkaitan dengan mesin pesawat tersebut. Selain itu, Inggris berharap ada banyak kerjasama di berbagai bidang usai kunjungan tersbeut. “Misalnya di bidang maritime, industri kreatif, dan infrastruktur khususnya terkait aerospace,” lanjutnya. Sebab, banyak perusahaan yang mampu membuat pesawat, satelit, desain bandara, hingga mengonsep pengamanan sektor aviasi. Pernyataan tersebut sekaligus mengamini penjelasan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan saat mendorong Bandara Soekarno Hatta bisa sekelas bandara Heathrow. Pada 2014, Bandara Soekarno Hatta bisa menangani 64 pergerakan pesawat tiap jam dengan dua landasan. Sedangkan, Bandara Heathrow dengan jumlah landasan yang sama mampu menangani 100 pergerakan pesawat tiap jam. Sementara itu, dalam pertemuan dengan 20 CEO Inggris, Jokowi meyakinkan bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat untuk berinvestasi. Bos perusahaan itu beberapa di antaranya Bob Dudley (British Petroleum), Stuart Gulliver (HSBC), Sir John Peace (Standard Chartered), dan Rupert Pearce (Inmarsat). Dalam pidatonya, Jokowi menyebut investasi di Indonesia merupakan salah satu solusi untuk menghadapi perlambatan ekonomi dunia. Saat ini, dunia menghadapi banyak tantangan, mulai transisi ekonomi Tiongkok hingga tantangan keamanan dan sosial di Eropa. Sehingga, perlambatan ekonomi terus terjadi. “Menurut saya, solusinya sederhana. Keep calm and invest in Indonesia,’’ ujar Jokowi. Indikatornya, lanjut dia, di tengah perlambatan ekonomi dunia, Indonesia masih bisa menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. “Saat perkiraan pertumbuhan hanya 4,8 persen, kami malah mencapai angka 5,04 persen di kuartal ke-4 tahun 2015,’’ urai mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Kuncinya ada pada pembangunan infrastruktur dan kemudahan berinvestasi yang saat ini terus digenjot oleh pemerintah Indonesia. Jokowi mengklaim pada era kepemimpinannya, pemerintah meluncurkan berbagai program pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah Indonesia. “Kita akan terus menyederhanakan perizinan dan membuka ekonomi kita,’’ tambahnya. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: