Bahas Pendidikan di Amerika Serikat

Bahas Pendidikan di Amerika Serikat

Unswagati-Kedubes AS Perkuat Kerjasama CIREBON - Menindaklanjuti kerjasama antara Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon dengan Embassy of The United States of America (USA), sekaligus membangun jejaring global, digelar Studium General  tentang Peluang Pendidikan di Amerika Serikat di Aula Kampus I, Rabu (20/4). Kegiatan yang digelar Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Humas ini dihadiri First Secretary-Consul Supervisory General Service Officer Christopher A Bergaust, Assistant Public Affair Officer Esther Joe dan GIS Specialist Kartika. Pada kesempatan itu, Rektor Unswagati Prof Dr H Rochanda Wiradinata MP menyampaikan apresiasinya atas kegiatan studium general ini. Rektor mengungkapkan, komitmen Unswagati sebagai perguruan tinggi yang bereputasi nasional dan berjejaring global, terus diwujudkan dengan menjalin kerjasama antar lembaga, termasuk dengan kedutaan besar Amerika Serikat. “Unswagati saat ini sudah bekerjasama dengan berbagai lembaga dan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, seperti dengan Belanda, Prancis, Australia dan Jepang baru-baru ini. Studium general dengan melibatkan Kedubes AS ini, tentu perlu diapresiasi. Semoga ada follow up dalam hal kegiatan akademik lainnya,” ungkapnya. Sementara Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Humas Drs H Nasir Asman MM menyampaikan terima kasih atas kedatangan Mr Cristhoper Aaron Bergaust yang bersedia memberikan kuliah umum berkaitan dengan kehidupan sosial dan pendidikan Amerika Serikat di Unswagati. “Ke depan, kami berharap ada kerjasama yang saling menguntungkan antara perwakilan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan yang difasilitasi oleh kedubes AS. Saya yakin kerjasama tersebut akan memberi dampak positif, baik bagi kampus maupun program kedutaan di Indonesia,” jelasnya. Dijelaskan Christopher, di AS begitu banyak pilihan perguruan tinggi dengan berbagai jurusan dan pilihan kelimuan. Menariknya, di AS membuka peluang pendidikan tinggi tidak harus satu jurusan atau linier, namun ada perubahan pilihan disiplin ilmu dari program sarjana ke program studi yang lain di pascasarjana. Hal itu, lanjutnya, sangat dimungkinkan di AS. Sementara, Esther Joe mengungkapkan, pendidikan di AS sangat memberi kesempatan dan peluang bagi yang ingin mengembangkan diri. Adapun untuk kehidupan sosial masyarakat di AS, saat ini sudah sangat terbuka. Banyak kalangan mahasiswa muslim dari berbagai negara yang menempuh pendidikan di AS. Kemudian untuk beasiswa juga sangat banyak. “Di Indonesia sendiri ada program LPDP misalnya, yang turut mendorong banyak mahasiwa dan dosen di Indonesia kuliah di AS,” jelasnya. (abd/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: