Terus Merugi, Nelayan Pangandaran Ogah Melaut

Terus Merugi, Nelayan Pangandaran Ogah Melaut

PANGANDARAN - Minimnya hasil tangkapan membuat sebagian besar nelayan Pangandaran saat ini berhenti melaut. Para nelayan mengaku kerap merugi karena hasil tangkapan tidak mampu menutupi biaya operasional melaut. Dimun (45), salah seorang nelayan mengatakan musim angin barat yang terjadi di Pangandaran membuat ikan sulit ditangkap. \"Daripada rugi terus mending berhenti melaut dulu, karena memang kalau musim angin barat susah dapat ikan,\" ungkapnya kepada Radar saat ditemui di kawasan pendaratan perahu Pantai Barat, Pangandaran, Kamis  (21/4). Dikatakannya, kondisi paceklik sudah mulai dirasakan sejak tiga bulan terakhir. \"Sekarang nelayan lebih banyak yang nganggur, yang melaut paling cuma satu dua perahu saja,\" ujarnya. Lanjut Dimun, dirinya saat ini hanya menggunakan waktu luangnya untuk memperbaiki jaring yang rusak. \"Mau kerja lain juga bingung gak ada yang bisa menghasilkan, sehari-hari paling beresin jaring sambil nunggu cuaca bagus,\" kata dia. Naryo(36), nelayan lainnya mengaku sudah menganggur sejak satu bulan lalu. \"Kalau melaut terus risikonya rugi karena ikannya memang lagi gak ada,\" imbuhnya. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ia harus mencari pekerjaan sampingan. \"Apa saja dikerjakan kalau lagi paceklik seperti sekarang yang penting keluarga bisa makan,\" kata dia. Musim paceklik juga berimbas terhadap harga ikan yang terus melonjak. Sejumlah pedagang ikan mengaku pendapatannya ikut merosot. \"Nyari ikan sekarang sulit, jualnya juga susah karena yang beli juga kalo kemahalan mereka gak mau, harga ikan memang sekarang lebih mahal,\" tutur Yati(48), salah seorang pedagang ikan. Sementara itu, Bupati Pangandaran menyebutkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan anggaran untuk menertibkan bagang yang berada di kawasan Pantai timur Pangandaran. Anggaran yang disiapkan KKP akan digunakan untuk mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan. Per bagang dihargai Rp 35 juta untuk dialihfungsikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan. \"Program ini untuk kebaikan kita semua, mudah-mudahan semuanya berjalan lancar,\" ujarnya. (nay/asp)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: