Siap Boyong 330 Ribu Orang

Siap Boyong 330 Ribu Orang

Relokasi Terbesar Setelah Waduk Tiga Lembah BEIJING - Tiongkok bergerak cepat menyelesaikan sejumlah proyek penanggulangan banjir yang telah menewaskan lebih dari 1.500 jiwa. Saat ini, pemerintah setempat sedang membangun kanal yang mengharuskan merelokasi sekitar 330 ribu orang di pedesaan sekitar pelaksanaan proyek. Seperti dilansir Associated Press, relokasi kali ini disebut sebagai salah satu terbesar setelah pembangunan Waduk Tiga Lembah yang selesai pada 2006. Jumlah 330 ribu jiwa yang bakal direlokasi itu terdiri atas 180 ribu warga di Provinsi Hubei dan 150 ribu jiwa di Provinsi Henan. Empat tahun silam, pembangunan Waduk Tiga Lembah yang menyerap dana USD 23 miliar mengungsikan sekitar 1,4 juta jiwa. Rabu (11/8) proyek relokasi sekitar 449 penduduk desa di Provinsi Hubei mulai dilakukan. Pemindahan warga tersebut dijadwalkan selesai pada 30 September dengan total warga yang direlokasi sebanyak 60 ribu jiwa. Menurut Kantor Berita Xinhua, sisanya akan dipindahkan secara bertahap hingga 2014. Proyek itu adalah pembangunan Kanal Selatan-Utara yang mengalirkan arus dari Sungai Yangtze untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah kering di kota-kota Tiongkok utara seperti Beijing dan Tianjin. Kota Danjiangkou di Provinsi Hubei diprediksi akan tenggelam hingga 170 meter di bawah permukaan air pada 2014. Penduduk di Distrik Niuhelin menjadi kelompok warga pertama yang direlokasi. “Saya terkejut melihat tidak ada satu pun orang yang menangis saat mengetahui gerbong-gerbong yang membawa mereka meninggalkan desa. Semalam (10/8), kami merasakan kesedihan mendalam saat seluruh warga desa menggelar makan malam terakhir,” terang seorang warga desa, Wang. Dalam suasana perpisahan dengan kampung halaman itu, sebanyak 15 gerbong kereta membawa warga di sejumlah desa. Sementara 34 truk membawa barang-barang milik warga dan sejumlah ambulans bertugas mengangkut penduduk tua, sakit, dan hamil. “Kami mungkin bisa mencatat rekor relokasi tercepat. Yakni 60 ribu jiwa dalam 50 hari. Kami ingin melakukannya dengan cepat agar bisa selesai sebelum musim hujan datang,” terang Zeng Wenhua, wali kota Danjiangkou. Mereka akan dipindahkan ke rumah baru mereka berjarak sekitar 300 kilometer di wilayah Shayang. Dalam sebuah gambar terakhir yang berhasil diambil seorang gadis 12 tahun sebelum keberangkatan mereka adalah sebuah slogan bertulisan, Niuhelin, rumahmu selamanya. “Kampung halaman kini hanya tinggal kenangan,” terang gadis yang bernama Tan Yan itu. “Suami saya sudah pernah ke Shayang melihat rumah kami. Dia bilang rumahnya kecil dua tingkat. Tapi jauh lebih baik dari bungalow tua kami,” terang Ke Changrong, ibu gadis kecil tersebut. Ke mengatakan, pemerintah Shayang telah mengalokasikan 0,4 hektare tanah subur yang akan membantu keluarga kami untuk bertani dengan baik. Jika sang ibu menatap masa depan keluarganya dengan optimistis, Tan Yan justru sedih karena kehilangan teman-teman sekolahnya. “Di kelas saya, hanya saya yang harus pindah. Saya kehilangan mereka (teman-teman),” keluhnya sambil terus memainkan kameranya. Walikota menyatakan warga yang direlokasi akan mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk 20 tahun ke depan. (cak/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: