6 Parpol Pengusung Kumpul, PDIP Tak Diundang

6 Parpol Pengusung Kumpul, PDIP Tak Diundang

KUNINGAN – Penentuan siapa orang yang akan didudukkan pada posisi wakil bupati kelak rupanya sudah memanas. Ini menyusul bersatunya 6 parpol pengusung pasangan Utama (Alm Hj Utje Ch Suganda-H Acep Purnama). Bertempat di RM Cibentang, Cilowa, Kramatmulya, para petinggi 6 parpol tersebut melakukan penandatangan bersama pakta integritas. Dari 7 parpol pengusung Utama yang tercatat di KPU, hanya 6 parpol saja yang menggelar pertemuan di RM tersebut. Mulai PAN, PPP, PBB, PKPI, PDK dan PKPB. Sayangnya, PDI Perjuangan yang kadernya menjabat bupati dan wabup, tidak diundang. “Kami tidak mengundang PDIP. Karena kami hormati bahwa PDIP punya mekanisme sendiri. Sebelumnya kita tidak ada komunikasi. Tapi mungkin nanti malam (tadi malam, red) juga kita kontak-kontakkan,” ujar H Dadang Hermawan yang menjabat Ketua DPC PBB Kuningan. Terlihat dari tiga butir yang tertuang dalam pakta integritas, belum sampai menyentuh nama person yang hendak diusulkan. Bahkan Dadang menegaskan, sikap keenam parpol tersebut memiliki satu tujuan agar Kuningan kondusif dan lebih baik. Butir pertama, mereka bersepakat bahwa pada pilkada lalu pasangan Utama diajukan, diusung dan didukung 7 parpol. Kedua, pernyataan pakta integritas ini disepakati tidak bersama DPC PDIP atas dasar partai tersebut memiliki mekanisme tersendiri dalam menyikapi situasi dan kondisi pasca wafatnya Alm Hj Utje Ch Suganda. “Untuk itu kami sepakat untuk mengimbau semua pihak berkompeten untuk mewujudkan Kuningan kondusif, dinamis dan berkesinambungan. Keenam parpol ini dipastikan akan mengajukan nama calon wabup mengikuti mekanisme dan prosedur hokum dan perundangan yang dimestikan. Selanjutnya, kami berdoa kepada Allah semoga almarhumah diterima amal ibadahnya, diampuni segala kehilafannya,” tegas Dadang. Soal nama yang hendak diajukan, hingga pakta Integritas tersebut diteken, belum dimunculkan. Yang jelas keenam parpol tersebut tidak akan mengusung ayam. Menurut dia, siapapun memiliki peluang yang sama. Ucapan Dadang ini diperkuat H Udin Kusnaedi SE selaku ketua PAN. Dikatakannya, semua sepakat dari nama-nama yang sudah muncul ke permukaan mempunyai peluang yang sama. Dalam pertemuan itu, imbuh dia, tidak menggiring kepada salah satu atau beberapa figur yang hendak diajukan. “Kalau nanti kita sudah sepakat, siapapun orangnya, kita harus amankan dan melaksanakan pembangunan Kuningan lebih baik lagi,” tandasnya. Ketua DPC PPP Drs H Momon Suherman pun ikut angkat bicara. Lewat pertemuan itu, pihaknya ingin kondusivitas Kuningan tetap terjaga. Masalah figur yang hendak diajukan, tinggal berembug dimana masing-masing parpol mengusulkan. Sebab menurut dia, semua parpol pengusung Utama punya hak yang sama. Nana Rusdiana SIP yang saat itu kapasitasnya sebagai penasehat PDK menjelaskan, pertemuan tersebut sebagai rangkaian dari beberapa pertemuan yang sudah dilakukan. Setelah dicermati, keenam parpol gabungan merasa perlu untuk melakukan evaluasi baik kebersamaan dalam koalisi maupun tanggungjawab dan kewajiban sebagai partai pengusung. “Demi efektivitas dan suksesnya pelaksanaan pemerintahan sampai akhir masa bakti, maka keenam partai gabungan merasa perlu untuk merumuskan kembali kebersamaan dan tanggungjawab koalisi partai pengusung Utama,” terangnya. Pada saat para awak media menanyakan urgensi wakil bupati, Ketua PKPB H Sudirman menjawab, memandang perlu adanya wabup kelak. “Supaya lebih kondusif diharapkan di Kuningan ada wabup,” jawab mantan birokrat. Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kuningan Rana Suparman SSos yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu ada rapat tersebut. “Oh, saya tidak tahu itu. Kami tidak diundang,” singkatnya. (ded)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: