Perlu Dicontoh, Lapas Kuningan Penyetor Zakat Terbaik
KUNINGAN - Laporan zakat yang disetorkan oleh Lapas Kuningan ke Baznas Kuningan dinilai paling baik dari semua instansi baik yang vertikal maupun yang ada di Kuningan. Pasalnya, dalam laporan itu mereka melampirkan semua penghasilan yang mereka peroleh selama sebulan penuh. Kebanyakan selama ini wajib zakat hanya melaporkan gaji sebulan tanpa melaporkan semua penghasilan. Padahal, dengan melampirkan semua penghasilan maka zakat yang akan dibayarkan lebih besar. “Saya hanya ingin mengingatkan saja kepada pegawai lapas bahwa mereka wajib bayar zakat. Bukan hanya dari gaji tapi semua penghasilan yang diperoleh,” ucap Kepala Lapas Kuningan Gumelar BC IP SH kepada Radar Kuningan belum lama ini. Ia mengaku menginstruksikan kepada bagian bendahara untuk langsung memotong setiap tanggal 1 untuk pembayaran zakat. Bagi yang penghasilannya belum masuk perhitungan zakat profesi maka melakukan pemabtaran infaq dan sodakoh saja. Mantan Kalapas Samarinda ini menerangkan, semua gaji dan penghasilan dilampirkan kepada Baznas. Ini sebagai bukti komitmen Lapas dalam mendukung pembayaran zakat. “Kami ingin terus istikomah. Bahkan, bukan dalam hal zakat saja tapi kami juga ingin melakukan berbagai cara positif agar hidup tenang,” ucapnya. Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi dari keseriusan Lapas dalam membayar zakat, pihak Bazanas Kuningan pada akhir pekan kemarin mengunjungi Lapas. Rombongan yang di Pimpin oleh Ketua Baznas H Uba Subari itu diterima oleh kalapas. H Uba yang didampingi Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan H Encu Sukat WS MA, dan para unsur pimpinan lainya yakni H Oding dan KH Abdul Aziz mengatakan, kunjungan mereka ini bagian dari silaturhmi. Selain itu juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh lapas dalam laporan zakat yang diberikan ke Baznas. “Kami salut dengan apa yang dilakukan Kalapas. Beliau sangat komitmen kuat dengan zakat. Ini dibuktikan dengan dilaporkannya semua pengahasilan,” ucap pria yang juga ketua Gapensi Kuningan ini. Uba yang juga Ketua Percasi ini mengatakan, tidak ada instasni lain yang melakukan seperti ini. Mereka kebanyakan melaporkan gajinya saja. “Kami berharap apa yang dilakukan oleh Lapas menjadi contoh yang lain, sehingga mereka mengikuti cara seperti ini,” harap Uba. Ia yakin dengan semua pihak melakukan cara seperti ini maka pontensi zakat di Kuningan sebesar Rp160 miliar bisa terhimpun. Saat ini baru terhimbun sebesar Rp4,2 miliar. Dengan banyak zakat penghasilan yang dihumpun maka akan banyak warga yang mendapatkan bantuan. Selama ini pun dana disalurkan untuk membanti anak yatim, fakir miskin, guru ngaji dan semua pihak yang harus dibantu. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: