Ini yang Bikin Banjir Jatiwangi, Bangunan di Atas Sungai  

Ini yang Bikin Banjir Jatiwangi, Bangunan di Atas Sungai  

JATIWANGI – Sejumlah warga Desa Burujul Kulon Kecamatan Jatiwangi mengeluhkan kondisi drainase yang banyak dimanfaatkan oknum masyarakat untuk mendirikan bangunan. Tidak hanya bangunan semi permanen, bangunan permanen dengan pengecoran juga ada tanpa menghiraukan peraturan larangan mendirikan bangunan di atas saluran drainase maupun sungai. Tokoh masyarakat Burujul Kulon, Ir H Iwan Bambang Siswanto mengaku prihatin dengan sempadan bantaran sungai yang dibuat pembangunan permanen. Padahal hal tersebut melanggar peraturan tentang sungai. “Imbasnya setiap memasuki musim hujan, ketika kondisi sungai meluap maka meluber dan membanjiri jalan serta pemukiman masyarakat. Kondisi ini cukup lama dan malah beberapa hari ini sudah ada masyarakat yang membangun secara permanen,” tegasnya kepada Radar, Jumat (29/4). Ditegaskan ketua dewan penasehat Asosiasi Pengusaha Genting Jatiwangi (Apegja) ini, dinas terkait harus segera menindaklanjuti persoalan tersebut dan jangan sampai kondisi sungai dan saluran air di Burujul Kulon lainnya semakin parah seiring pemanfaatan sungai oleh oknum warga. Dirinya telah berkomunikasi dengan Pemdes Burujul Kulon tentang pemanfaatan sungai tersebut. Pemdes juga menegaskan tidak memberikan izin dan melarang mengubah fungsi bantaran sungai tersebut. “Saya prihatin ketika dulu almarhum bapak saya memperlihatkan plang tentang larangan mendirikan bangunan, baik di atas sungai maupun sempadan sungai. Tetapi masyarakat sekarang malah begitu, tentu saya harus meluruskan hal tersebut,” tuturnya. Kepala Desa Burujul Kulon, Agus menyatakan pihaknya tidak memberikan izin dan tidak akan memberikan izin kepada masyarakat untuk mendirikan bangunan di sekitar atau di atas sungai. Pihaknya membenarkan berubahnya fungsi sungai tersebut kerap menimbulkan banjir ketika hujan lebat. “Kami juga tidak mengetahui oknum masyarakat itu mendirikan bangunan di sekitar sungai, bahkan yang terbaru juga ada. Kita serba dilematis ketika akan menegur karena semuanya juga masyarakat kami. Tetapi kami tidak pernah dan tidak akan memberikan izin mendirikan bangunan di atas sungai tersebut,” tegasnya saat dikonfirmasi di balai desa. (ono)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: