PIP Akomodir 25 Ribu Siswa Miskin dari Indramayu

PIP Akomodir 25 Ribu Siswa Miskin dari Indramayu

INDRAMAYU – Sebanyak 25.000 siswa SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon akan mendapatkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) melalui jalur pemangku kepentingan. Terkait hal tersebut, anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PKB, H Dedi Wahidi SPd, mengundang para kepala sekolah sekaligus dalam rangka kegiatan reses yang berlangsung di Kampus Hijau Kaplongan Kabupaten Indramayu, Minggu (1/5) lalu. “Selain melalui Dinas Pendidikan, beasiswa PIP juga ada yang melalui jalur pemangku kepentingan seperti anggota DPR RI. Untuk itulah kami mengundang kepala sekolah dari lingkungan sekitar saya, terkait PIP ini. Diharapkan PIP ini akan membantu siswa kurang mampu, yang belum mendapatkan bantuan melalui Dinas Pendidikan,” ujar anggota Komisi X DPR RI yang akrab dengan panggilan Dewa ini. Dewa menjelaskan, dari 25.000 siswa tersebut terdiri 10 ribu siswa SD, 5 ribu siswa SMP, 5 ribu siswa SMA dan 5 ribu siswa SMK. Adapun besarnya bantuan yang diterima untuk siswa SD sebesar Rp450 ribu per tahun, SMP Rp750 ribu per tahun, dan untuk SMA/SMK Rp1 juta per tahun. “Kami meminta kepada para kepala sekolah agar mendata dengan benar, sehingga program PIP ini tepat sasaran. Karena program ini adalah untuk membantu siswa yang tidak mampu,” ujar mantan Wakil Bupati Indramayu ini. Masih menurut Dewa, Program Indonesia Pintar (PIP) digulirkan mulai tahun 2015 berdasarkan Permendikbud No. 12 Tahun 2015 tentang Program Indonesia Pintar, yang mana Permendikbud ini ditetapkan dan mulai diundangkan pada tanggal 12 Mei 2015. Program Indonesia Pintar, yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang tunai dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Dewa juga mengaku kecewa karena banyak kepala sekolah negeri yang takut ketika diundang menghadiri kegiatan dirinya. Padahal, dalam kegiatan tersebut disampaikan program terkait bidang pendidikan, termasuk program PIP yang sangat membantu masyarakat miskin. “Saya mengundang para kepala sekolah karena ada program bagus, yaitu pemberian bantuan beasiswa melalui PIP. Saya juga tidak pernah mengajak mereka yang PNS untuk memilih saya, jadi mestinya tidak perlu takut untuk hadir,” tandasnya.(oet)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: