Warga yang Terkena Dampak Akan Diprioritaskan Kerja di PLTU 2
CIREBON – Pemilik PLTU tahap II, PT Cirebon Electric Prasarana kembali menunjukkan progress mengenai tahapan pembangunan PLTU yang akan dibangun di lahan seluas kurang lebih 200 hektare ini. Direktur PT Cirebon Electric Prasarana Teguh Haryono memaparkan, jika pemberian dana kerohiman kepada para penggarap lahan, pemilik gudang garam dan rumah makan di areal wood center milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI) yang terhampar di Desa Kanci, Desa Kanci Kulon, Desa Astanajapura, Desa Waruduwur dan Desa Astanamukti sudah selesai. “Dari 519 penerima dana kerohiman hampir 99 persen sudah diberikan oleh KLHK-RI melalui Pengadilan Negeri Sumber. Adapun, mereka yang belum menerima, masih dalam proses pengajuan ulang oleh KLHK-RI,” ujarnya saat gala gathering media, di artery pool Aston Hotel Cirebon beberapa waktu lalu. Kemudian, dia juga menyampaikan, jika semua proses penyerahan dana kerohiman sudah selesai, PT Cirebon Electric Prasarana akan segera melakukan grand breaking sesuai dengan hasil perjanjian kerjasama dengan KLHK-RI. “Sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah nasional, Kabupaten Cirebon masuk sebagai kawasan pengembangan industri listrik. Untuk PLTU dan transmisinnya tidak ada masalah, walau saat ini masih sedang proses, tapi tidak akan menghambat,” imbuhnya. Lalu pasca pemberian kerohiman, pihaknya juga tidak akan tinggal diam agar masyarakat tetap bisa melangsungkan hidupnya meski lahan garam yang biasanya dijadikan mata pencaharian itu beralihfungsi. Dengan adanya pembangunan mega proyek PLTU II ini, PT Cirebon Electric Prasarana akan memprioritaskan warga lokal untuk ikut bekerja. Namun, sebelum itu, akan terlebih dahulu dilakukan pendataan, untuk memastikan yang akan bekerja nanti adalah orang-orang yang terkena dampak langsung dari adanya pembangunan PLTU. “Kita akan usahakan mereka untuk dipekerjakan saat pembangunan PLTU dengan cara disalurkan ke subkontraktor,” bebernya. Tidak hanya dipekerjakan langsung, sambung dia, dengan adanya pembangunan PLTU nanti, akan tumbuh usaha-usaha baru yang sudah barang tentu akan menguntungkan masyarakat lokal, seperti kontrak rumah untuk pekerja luar daerah, kathering, laundry dan usaha lainnya. “Ini juga akan menjadi solusi alternatif agar masyarakat tetap ikut berperan dalam pembangunan PLTU ini,” ujarnya. Dia berharap, segara progress yang sudah dilakukan oleh PT Cirebon Electric Prasarana yang berkaitan dengan pembangunan PLTU II akan terus disampaikan, sehingga masyarakat dan seluruh elemen yang ada di Kabupaten Cirebon akan mendapatkan informasi yang rill. “Semua tahapan akan kita report biar masyarakat tahu mengenai informasi yang sebenarnya,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: