Jalan Baru Sampora Rawan Kejahatan dan Balapan Liar

Jalan Baru Sampora Rawan Kejahatan dan Balapan Liar

CILIMUS - Sejumlah warga Sampora, Kecamatan Cilimus mengeluhkan seringnya aksi tindak kejahatan jalanan yang terjadi di ruas jalan baru Sampora di malam hari. Di samping belum adanya lampu penerangan jalan, kondisi jalanan yang sepi juga rupanya dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya terhadap pelintas di ruas jalan tersebut. Warga sendiri gotong royong menggelar ronda malam terutama di malam minggu. Bukan hanya aksi kejahatan saja yang membuat warga resah melainkan juga balapan liar. Andi, penduduk Sampora mengakui jika di ruas jalan baru Sampora sudah beberapa kali terjadi aksi kriminalitas seperti penodongan, dan penjambretan terhadap pengendara motor yang melintas. Bahkan beberapa waktu lalu nyaris terjadi aksi perkosaan namun keburu diketahui warga. “Jalan baru itu sangat rawan kalau di malam hari. Selain tidak ada lampu penerangan jalan, kondisi jalan juga sangat sepi. Beberapa kali pejambretan dan penodongan terjadi di ruas jalan itu. Malah warga sempat memergoki pelaku percobaan pemerkosaan. Sayang pelakunya berhasil kabur,” terang Andi. Dia menuturkan, percobaan perkosaan itu menimpa seorang remaja warga Kuningan. Dalam pengakuannya, gadis itu mengatakan kalau mengenal pelaku melalui media sosial yakni facebook. “Katanya dia kenal dengan pelaku lewat facebook, kemudian dijemput dari rumahnya dan diajak ke rumah lelaki itu. Ternyata di rumah pelaku sudah ada beberapa temannya yang sedang minum-minum. Akhirnya korban diajak ke jalan baru. Pas di tanjakan jalan baru, korban hampir diperkosa pelaku. Untung ada warga yang sedang ronda sehingga gadis itu berhasil diselamatkan,” kata Andi. Andi juga menerangkan jika warung miliknya yang berada tepat di depan bunderan Sampora pernah disantroni kawanan penjahat. Modus yang digunakan para pelaku kejahatan itu yakni memarkirkan mobilnya tepat di depan toko. Lantas merusak roling door dan menguras isi di dalam toko. “Malam itu ada mobil jenis Avanza parkir di depan toko. Saat mereka memasukan tabung ke dalam mobil, saya bangun dan ngontrol toko. Mereka langsung kabur begitu melihat saya datang. Sejak kejadian itu, kami menggelar ronda malam untuk menekan tindak kejahatan,” ujarnya. Warga lainnya, Firman membenarkan pernyataan Andi. Aksi kejahatan di jalan baru dilakukan kawanan penjahat lantaran kondisi jalanan yang sepi. Belum lagi minimnya patrol dari kepolisian. Disamping itu, sepanjang ruas jalan tembus tersebut belum ada pos polisi. “Patroli petugas memang ada, tapi tidak rutin sampai pagi. Mungkin para penjahat itu sudah tahu jadwal petugas patrol, sehingga beraksi saat petugas sudah pulang. Banyaknya sih penodongan dan pejambretan,” sebut dia kepada Radar, Minggu (8/5). Firman juga mengeluhkan seringnya balapan liar di sepanjang ruas jalan tersebut. Mayoritas para pembalap liar itu berasal dari luar Kuningan. Biasanya balapan liar dilakukan setelah petugas patroli pulang ke markasnya. Untuk itu, dia berharap agar petugas menindak tegas pelaku balap liar serta tindak kejahatan lainnya. “Kalau malam hari, kami selalu ronda bersama beberapa tetangga. Takut juga sih menjadi korban kejahatan. Kami juga berharap ada pos polisi di sekitar bunderan Sampora,” harapnya. (ags)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: