Sudah 9 Meninggal, Baru Deh… Fogging Tiap Desa

Sudah 9 Meninggal, Baru Deh… Fogging Tiap Desa

KUNINGAN - Ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meluas.  Dinas Kesehatan Kuningan mencatat, Januari hingga April 2016 gigitan nyamuk mematikan aedes aegpty tersebut telah membuat 790 warga menderita. Sembilan penderita diantaranya, harus meninggal dunia. Sembilan warga meninggal berasal dari lingkup Puskesmas Ciawigebang, Cilimus, Garawangi, Sukamulya dan Maleber, masing-masing 1 warga. Sisanya 2 warga Luragung dan 2 warga Mekarwangi. “Betul, rekap data itu baru dari Januari sampai April 2016. Awal Mei 2016, belum kita rekap. Sudah pasti jumlahnya akan terus bertambah,” aku Staf Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kuningan, Yeyet Heryati, Minggu (8/5), kepada Radar Kuningan. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Ucup Supriatna mengakui hal itu. Maka hampir setiap hari pihaknya melakukan fogging ke setiap desa yang terindikasi banyak terdapat sarang nyamuk aedes aegypti. “Ini sebagai salah satu  upaya mencegah penyebaran penyakit DBD yang semakin meluas,” katanya. Sebenarnya, pihaknya sudah melakukan fogging sejak terjadi peningkatan jumlah pasien DBD. Tapi kini fogging dilakukan semakin gencar, mengingat laporan dan pengajuan dari desa untuk fogging semakin banyak. Meski begitu, fogging tidak asal. Fogging akan dilakukan kepada desa yang telah memenuhi kriteria sebagai daerah yang memiliki sarang nyamuk aedes aegypti. Di antaranya, ada lebih dari tiga warganya yang terkena DBD. Kemudian ditemukan genangan air sebagai sarang jentik nyamuk aedes aegypti. \"Sebenarnya fogging ini hanya bersifat membunuh nyamuk dewasa saja. Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan melaksanakan 3 M. Yaitu menguras, mengubur dan menutup setiap genangan air yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Seperti bak mandi, kaleng bekas dan selokan,\" terang Ucup. Di Komplek Perumahan Puri Asri 3, fogging dilakukan hampir merata di setiap gang rumah warga.  Fogging petugas dinas kesehatan membuat masyarakat sedikit lega. Nyaris setiap rumah warga di desa tersebut, mulai ruangan paling belakang hingga depan, selokan, kebun, sekolah hingga mushola di fogging. \"Alhamdulillah di fogging, mudah-mudahan gak ada tetangga kami, apalagi keluarga kami kena DBD. Kalau di fogging,nyamuk-nyamuk berpenyakit itu kan pada mati,” ungkap Ketua RT 45 Puri Asri 3, Kelurahan Ciporang Maman Aruman. (tat)                    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: