Drs H M Taufan Ansyar, Berani Memulai Usaha, Jangan Takut Rugi

Drs H M Taufan Ansyar, Berani Memulai Usaha, Jangan Takut Rugi

Pengusaha suku cadang pesawat terbang asal Kabupaten Majalengka, Drs H Taufan Ansyar memberikan  pelajaran dan motivasi tentang entrepreneur dan dunia usaha kepada para siswa SMK Rise Majalengka di Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran, Rabu (4/5). PRIA yang kini menjabat  CEO PT Perisai  Angkasa,  CEO PT Prakarsa Mandiri Abadi dan CEO PT Nusantara Airparts ini, selama sekitar satu jam berada di dalam kelas  X dan XI  untuk mengikuti program “Tokoh Mengajar” dalam rangka Peringatan Hardiknas tahun 2016. Saat memberikan pelajaran di depan kelas, Taufan telah menyiapkan proyektor untuk membantu memberikan pemahaman kepada para siswa yang sangat antusias menyimak pemaparannya. Putra sulung dari tujuh bersaudara pasangan purnawirawan anggota TNI Angkatan Udara (AU) H Anjar Asari (almarhum) dan Hj Oom Komasih ini menceritakan, meskipun lahir di Bandung 18 Juni 1962, namun dirinya merasa dibesarkan di Kabupaten Majalengka dan pernah menimba ilmu di SDN Burujul Wetan Jatiwangi lulus tahun 1974, SMPN 1 Jatiwangi lulus  tahun 1977, dan SMAN 1 Jatiwangi  lulus tahun 1981. Saat ini Taufan dikaruniai tiga orang anak dari pernikahannya dengan  Hj Yenni Suharyani  yakni Moh Resha Yudiestira SHum, Febriansyah Rahman Wibisana SE, dan Ananda Nuryasyfa. Taufan menceritakan pengalaman hidupnya sebelum sampai menjadi pengusaha yang merambah Asia, Austaralia, Eropa, hingga Amerika Serikat. Kesuksesan yang diraihnya saat ini tidak diperoleh begitu saja, namun melalui perjuangan panjang dan berliku plus berbagai hambatan dan rintangan pernah ia hadapi. Taufan yang pernah bercita-cita ingin menjadi tentara seperti ayahnya ,  kini juga telah melebarkan sayap ke bidang lain diantaranya properti, jasa penyediaan tenaga security (satpam), dan jasa perparkiran. Sejak 3 tahun terakhir diapun menjalankan usaha pabrik genteng Perisai Angkasa yang berlokasi di desa Burujul Wetan Jatiwangi. Sebelum itu, dia  pernah menekuni berbagai profesi yakni karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI), karyawan di industri tekstil bahkan pernah ikut bisnis Multi Level Marketing (MLM). “Kita harus berani untuk memulai usaha dan jangan takut merugi,” pesannya. Banyak orang beralasan tidak bisa menjalankan usaha karena tidak punya uang atau modal. Alasan itu dibantah Taufan, yang sudah merasakan bahwa uang bukan yang utama dalam berbisnis, buktinya dengan modal keberanian dan kegigihan ia berhasil menjadi pengusaha sukses. Dikatakannya, bukan pengusaha kalau tidak pernah mengalami kegagalan, sepanjang ia menjalani bisnis sudah beberapa kali mengalami gagal. Kunci bisnis dalam menghadapi kegagalan adalah jangan kapok untuk berusaha lagi. Menurutnya, hidup adalah pilihan, maka ketika mau terjun ke dunia bisnis yang utama harus disiapkan adalah mental. Ada tiga kemungkinan yang akan dihadapi oleh pengusaha. Pertama kehidupannya akan tetap seperti sebelumnya, kedua akan lebih terpuruk dari sebelumnya, dan yang ketiga akan lebih sukses dari sebelumnya. Setiap pelaku bisnis pasti tujuannya memperoleh keuntungan, tetapi ketika kenyataannya dihadapkan pada kerugian harus bangkit. Taufan kemudian memberikan kesempatan kepada para siswa SMK Rise untuk bertanya dan ternyata para siswa cukup antusias. “Kunci sukses menjadi seorang pengusaha itu tekun dan rajin bergaul, bersilaturahmi dengan orang sukses,” beber Taufan. Dia berpesan kepada para siswa meskipun  menimba ilmu di SMK Kesehatan jurusan farmasi  dan keperawatan, tapi jangan hanya berpikir ingin bekerja dan menjadi karyawan saja. “Kedepannya para siswa harus bisa menjadi pengusaha bidang kesehatan yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” harap dia. Taufan mengaku senang bisa berada di depan kelas berbagi ilmu dan pengalaman, agar kelak  para generasi muda tidak hanya menjadi karyawan tapi bisa menjadi pengusaha. “Mudah-mudahan para siswa SMK Rise kelak ada yang menjadi pengusaha bidang kesehatan  atau memiliki poliklinik sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan,” harapnya. Sementara Kepala SMK Rise Majalengka, Kurniawan SKom menyambut positif program Tokoh Mengajar Radar Cirebon dan berharap anak didiknya termotivasi untuk lebih giat belajar dalam menggapai cita-citanya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: