Setnov Dikabarkan Dapat Restu Jokowi

Setnov Dikabarkan Dapat Restu Jokowi

JAKARTA – Sinyalemen adanya campur tangan pemerintah dalam pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar mulai berhembus kencang. Bakal calon ketua umum (caketum) yang didukung Presiden Joko Widodo itu, kabarnya adalah Setya Novanto. Untuk memuluskan langkah Setnov, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan diisukan telah melakukan pertemuan dengan enam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar tingkat provinsi bersama beberapa elite beringin lainnya. Tindakan Luhut itu disebut-sebut atas perintah langsung dari Jokowi. Menanggapi kabar tersebut, Luhut langsung memberikan klarifikasi. “Tak ada dukung-mendukung,” tegasnya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, kemarin (9/5). Wakil Ketua Panitia Munaslub Yorrys Raweyai turut mendampingi Luhut. Luhut meminta pihak-pihak yang mengklaim mendapat dukungan presiden tidak banyak berkoar. Sebab, presiden tidak pernah menyampaikan hal tersebut. Luhut juga menampik kabar dirinya telah mengumpulkan DPD I Golkar. Menurut dia, kejadian yang benar adalah beberapa DPD datang untuk menanyakan sikap pemerintah atas pelaksanaan munaslub di Nusa Dua, Bali, 15–17 Mei mendatang. “Sikap pemerintah jelas. Kita dukung penyelenggaraan munaslub di Bali,” ujarnya. Meski begitu, sebagai kader senior Partai Golkar, Luhut menyebut dirinya bisa jadi mendukung salah seorang caketum. “Kalau saya dukung dia kan sebagai anggota Golkar. Itu hak prerogatif saya,” ungkapnya. Saat dikejar siapa calon yang didukungnya itu, Luhut langsung berkelit. “Jadi, kita belum berandai-andai lah,” katanya. Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Ahmad Dolly Kurnia menyebutkan, ada desas-desus yang menyebut istana dan Menko Polhukam mendukung pencalonan Setnov. Yorrys juga membantah adanya kabar tersebut. Menurut dia, tanpa deal apa pun, sejak dulu ideologi Golkar adalah berkarya bersama pemerintah. “Dukungan pemerintah, saya pikir tidak pernah. Apalagi Pak Jokowi, bukan Pak Harto sebagai pembina,” katanya. Urusan Jokowi sebatas menerima Golkar yang menyatakan mendukung pemerintah. Sementara itu, munaslub menjadi kewenangan internal. Kendati demikian, Yorrys mengakui pihaknya terus melakukan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla dan Luhut. Namun, pertemuan dilakukan mengingat keduanya duduk di Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Di tempat terpisah, Nurul Arifin, anggota tim sukses Setnov, menilai isu tersebut diembuskan pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia memastikan isu itu tidak datang dari timses. “Saya tidak tahu dari mana sumbernya. Saya tidak ingin menanggapi berita yang tidak jelas,” tegas politikus berlatar belakang artis itu. Bambang Soesatyo, anggota timses bakal caketum Ade Komarudin, mengungkapkan, isu adanya dukungan dari Jokowi kepada Setnov tidak benar. “Itu isu ngawur. Hanya klaim dari pendukung SN (Setya Novanto, red),” katanya. Dengan nada menyindir, Bambang menyebut isu itu tak ubahnya isu “papa minta saham” dalam kasus Freeport yang melibatkan Setnov beberapa waktu lalu. “Jangan ada lagi kasus ‘papa minta Ketum’ karena ada caketum yang mencatut nama presiden,” ujar Bambang menyentil. (bay/far/c5/pri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: