Musim Hujan, Kasus Kebakaran Berkurang

Musim Hujan, Kasus Kebakaran Berkurang

KUNINGAN- Musim hujan, membuat para petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) berlega hati. Sebab kejadian kebakaran tahun 2016, masih terbilang minim.       Hal tersebut diungkapkan Kepala UPTD Pemadan Kebakaran (Damkar) pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kuningan Bambang Hernadi. Dia menyebutkan, baru 7 kejadian bencana kebakaran yang ditangani tahun 2016 ini. “Januari sampai Minggu pertama Mei 2016, baru 7 kejadian bencana kebakaran kita tangani. Jumlahnya kecil, mungkin karena musim hujan,” ungkap Bambang, Selasa (10/5), kepada Radar Kuningan. Meski begitu, Ia tetap berharap besar bencana kebakaran tahun ini bisa ditekan sekecil mungkin. Syukur jika mulai bulan ini, tidak terjadi lagi bencana kebakaran. Meskipun juga Ia tidak memungkiri kejadian bencana kebakaran tahun 2015 mencapai 60 kasus. Jumlahnya hampir sama dengan kejadian tahun 2014 dengan kerugian materi kurang lebih Rp3 miliar. Tapi menurutnya, angka kerugian akibat bencana kebakaran di Kuningan tersebut dinilainya paling rendah dibanding daerah lain. “Dari rentetan bencana kebakaran beberapa tahun terakhir hingga sekarang, obyek terbakar kebanyakan pemukiman yang diakibatkan hubungan listrik arus pendek,” katanya. Bambang berjanji akan terus ikut menekan angka bencana kebakaran di Kuningan. Selain bertugas memadamkan kebakaran, juga melakukan pencegahan. Ia mengaku seringkali mengedarkan surat edaran resmi ke setiap camat maupun kepala desa/lurah agar bersama ikut mencegah sekaligus menangani terjadinya kebakaran secara cepat. Bentuk sosialisasi tersebut, juga dilakukannya saat bertemu camat maupun kepala desa. Ia meminta mereka mencatat nomor kantor damkar. Ini agar ketika terjadi kebakaran di masyarakatnya, mereka bisa langsung melakukan kontak ke UPTD Damkar. “Kami ingin setiap aparat khususnya punya nomor kontak kantor kami. Jadi ketika ada kebakaran, bisa langsung diantisipasi. Setiap keterlambatan pemadaman dari petugas kami, kebanyakan berawal dari pemberitahuan yang terlambat. Atau informasi kebakaran yang tidak lengkap,” tandasnya Bambang pun meminta masyarakat tidak memojokan petugasnya ketika mobil damkar tiba di lokasi kejadian dengan terlambat. Sebelum menyalahkan, sebaiknya pelajarai dulu antar waktu laporan dengan waktunya datang, jarak tempuh dan lain-lain. (tat)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: