UNBK di SMPK Penabur Cirebon; Sewa Genset Khawatir Listrik Mati
Semakin luasnya penerapan UN berbasis komputer (UNBK), berarti semakin banyak pula siswa Indonesia yang menjalani sistem ini. Hal ini membuat kebanyakan siswa yang dari dulu harus berjuang membulatkan lembar jawaban dengan pensil 2B. Kini semakin dipermudah dengan sistem komputer yang tinggal klik. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Kesambi DARI pantauan Radar, pelaksanakan UNBK hingga hari ketiga, secara umum berjalan lancar. Tidak ada laporan keluhan maupun kebocoran soal. Memang, tidak semua sekolah melaksanakan secara berbasis komputer. Sejumlah sekolah masih menyelenggarakan ujian secara manual. Salah satu sekolah yang menerapkan sistem UN berbasis komputer (UNBK) adalah SMPK Penabur Cirebon sebagai pelopor sistem ujian ini. Dari pengakuan sejumlah peserta UNBK di SMP yang ditemui, mereka lebih suka mengerjakan soal UNBK dibanding UN manual. Selain hemat waktu, juga tidak usah repot-repot menyiapkan perlengkapan UN. Dalam UNBK siswa hanya dituntut untuk mempersiapkan diri dan menjaga kesehatan. \"Lebih enak UNBK karena lebih simpel, enggak ribet, kalau salah enggak usah menghapus. Tinggal klik. Terus hemat waktu lagi,\" ujar Alerta Viola, peserta UNBK di SMPK Penabur Cirebon. Terlebih dengan persiapan matang yang telah dilakukan oleh pihak sekolah dan dengan menyelenggarakan try out UNBK beberapa kali, menambah kuat mental para siswa mengikuti UNBK dengan baik dan berjalan lancar, tidak ada kendala apapun. \"Walaupun UNBK ini pertama kali, tapi kami sudah latihan beberapa kali, jadi ya lancar mengerjakan UN-nya,\" katanya lagi. Siswa lainnya, Billy Indrea Lukito juga tidak mendapat kesulitan dalam pengerjaan soal UNBK. Setiap siswa menggunakan username dan password masing-masing. Setelah username dan password diketik, peserta langsung bisa mengerjakan soal. \"Soalnya sih standar ada yang sulit ada yang mudah. UNBK juga lebih simpel, beda dengan ujian kertas, ujian kertas buat bacanya saja kita pasti ribet. Belum kalau ada salah, kita harus menghapus. Cara menghapusnya juga harus hati-hati,\" kata Billy. Kepala SMPK Penabur Cirebon Juni Kristiyadi SPd, didampingi Pengawas Pembina Drs Idi Saidi MM menjelaskan, untuk menuju sistem UNBK ini, pihak sekolah sudah memberikan pembekalan dan persiapan kepada siswa. Tak dipungkiri dengan pengalihan ujian kertas ke komputer akan menguubah sistem, mulai dari pengerjaan dan proses ujian. Maka dari itu, persiapan mental dan penguasaan materi terus dilakukan sebelumnya. \"Persiapan UNBK sejak Oktober 2015. Kita juga sudah melakukan try out dan simulasi, agar mudah dan terbiasa,\" beber pria yang akrab disapa Adi itu. Tapi pihaknya juga tak memungkiri ada rasa kekhawatiran dengan penerapan sistem ini, apalagi pihak SMPK Penabur menerapkan UNBK yang pertama kalinya. Yang paling khawatirkan adanya pemadaman listrik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN agar tidak ada pemadaman listrik dan menyewa genset untuk antisipasi. \"Selama ujian ini antisipasi kalau mati listrik kita sewa genset. Satu hari hampir lebih dari Rp1 juta,\" ujarnya. Dalam pelaksanaan UNBK tahun ini, ada 166 peserta yang terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai 07.30 WIB, sesi kedua 10.30 dan sesi ketiga 14.30 WIB. \"Karena tahun ini kita baru ada 80 komputer, dibagi jadi dua ruangan dan tiga sesi. Mudah-mudahan tahun depan bisa tiga ruangan biar tidak sampai sore selesainya,\" harapnya. Adi sangat setuju dengan adanya sistem UNBK ini, selain pengerjaannya lebih mudah dan efisien, juga mengajarkan anak untuk lebih mandiri. Karena tidak bisa melakukan hal yang curang seperti menyontek. \"Dengan menggunakan komputer pasti setiap orang beda soal. Jadi kecurangan siswa menyontek sudah tidak bisa,\" urainya. Ke depan pihaknya juga mengharapkan setiap sekolah di Kota Cirebon bisa menggunakan sistem UNBK. Adi juga mendukung dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah pusat untuk pengembangan pendidikan di Indonesia. \"Kita siap mendukung program pemerintah demi terselenggaranya kelancaran pendidikan di negeri ini,\" pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: