Suara Komunitas: Jadikan Alun-alun Sebagai Lebenswelt

Suara Komunitas: Jadikan Alun-alun Sebagai Lebenswelt

KEJAKSAN - Terkait banyaknya persoalan di Alun-alun Kejaksan, sejumlah komunitas berharap penataan alun-alun tidak sekadar menghilangkan kesan kumuh. Tapi juga memperhatikan aspek ruang terbuka untuk publik. Anggota Komunitas Rumah Kertas, Fathan Mubarak mengungkapkan, setiap kota memiliki alam berpikir dan kebutuhan yang berbeda, sehingga akan memperlakukan satu zona pun berbeda. Karenanya, membaca Alun-alun Kejaksan dengan perspektif orang-orang yang hidup di abad-abad lalu, hanya membuat generasi hari ini jadi tampak mundur dan kerdil. \"Saya percaya, sebuah kota yang baik harus memiliki apa yang dijabarkan oleh mazhab Frankfrut disebut sebagai Lebenswelt,” kata Fathan, kepada Radar, Rabu (11/5). Tak ada terjemahan yang pas buat kata itu. Fathan menjelaskan, lebenswelt memiliki pengertian yang kurang lebih menunjuk pada sebuah ruang hidup yang steril dari berbagai mekanisme, yang membuat orang-orang di dalamnya jadi mirip robot. Menurut dia, Alun-alun Kejaksan agaknya cocok diproyeksikan menjadi lebenswelt. Lebenswelt adalah semacam ruang hidup dimana orang-orang bisa berinteraksi dengan bebas, egaliter dan nir-kekerasan. \"Alun-alun Kejaksan yang sekarang tidak buruk-buruk amat. Kalau kemudian banyak orang berjualan disana, ya tinggal ditata saja,\" tuturnya. Fathan tidak sepakat jika Alun-alun Kejaksan dijadikan taman kota, taman pintar atau tempat wisata kuliner. Ia menginginkan agar Alun-alun Kejaksan menjadi zona serbaguna bagi publik. \"Karena itu yang sebetulnya tak ada di Cirebon. Dan biar publik Cirebon jadi tau bahwa ruang tanpa kategori adalah kategori itu sendiri,” tandasnya. Sementara pegiat Komunitas Blogger Cirebon, Ridwan menilai, persoalan yang terjadi di kawasan perkotaan merupakan imbas dari pertumbuhan penduduk dan arus urbanisasi. Kondisi ini membuat Kota Cirebon bermasalah dengan pemanfaatan ruang. “Persoalan yang ada di Alun-alun Kejaksan, juga terkait masalah pemanfaatan ruang,\" ujar Penataan Alun-alun Kejaksan, kata dia, diharapkan dibarengi kesadaran atas perlunya pemerintah memperbaiki liungkungan kotanya. Tentu saja, upaya penataan dan perbaikan tidak melupakan hal-hal yang saat ini berkembang di alun-alun. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: