Turnamen Antarmaster untuk Suplemen

Turnamen Antarmaster untuk Suplemen

CIREBON – Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Cirebon \"kurang vitamin\". Hal itu diungkapkan Ketua Komunitas Pingpong Taman Kalijaga Permai (Kopi TKP) Kota Cirebon, Muhamad Arifin, kemarin (15/5). Pernyataan Arifin merujuk pada mandeknya re-organisasi PTMSI. Padahal, masa bhakti pengurus PTMSI Kota Cirebon sudah kadaluarsa sejak Maret 2015. Menurut Arifin, potensi atlet tenis meja di Kota Cirebon cukup besar. Animo masyarakat Kota Cirebon terhadap olahraga pingpong juga cukup besar. Karenanya, sangat disayangkan jika induk organisasi olahraga tersebut tidak dapat memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia. Di level akar rumput, kejuaraan tenis meja masih bergairah. Seperti kejuaraan antarmaster yang digelar Kopi TKP, Minggu (15/5). Disebutnya, kejuaraan antarmaster karena 16 petenis meja yang diundang dalam adalah para juara dari dua wilayah, yaitu Kota dan Kabupaten Cirebon. Arifin mengatakan, PTMSI membutuhkan dorongan untuk bangkit dan menjadi lebih baik. Karena itu, kata dia, komunitas pencinta tenis meja di Kota Cirebon harus terus berusaha menyemangati PTMSI. Sehingga, talenta-talenta atlet tenis meja di Kota Cirebon dapat dibina dengan baik. “Bisa dibilang turnamen ini sebagai suplemen bagi PTMSI. Kami berusaha menunjukan bahwa animo masyarakat terhadap tenis meja masih sangat besar. Jadi, PTMSI harus bersemangat dan bangkit memajukan olahraga ini,” kata Arifin. Turnamen antarmaster itu merupakan event perdana Kopi TKP. Peserta turnamen didominasi oleh paran petenis meja senior dan veteran. Agar pembinaan di level junior lebih bergairah, Kopi TKP juga tengah merencanakan kejuaraan kelompok umur (KU). “Tujuan besar kami ingin membantu program pembinaan PTMSI. Karena itu, ke depan kami bermaksud menggelar turnamen dengan cakupan lebih luas di level pemula dan junior,” jelas Arifin. Sekretaris Umum (Sekum) PTMSI Kota Cirebon, Rahardjo SSos MSi ikut memeriahkan turnamen tersebut. Tidak hanya sebagai penonton, dia juga turut bertanding. Menurut Rahardjo, kejuaraan-kejuaraan yang digelar di Kota Cirebon seperti oase di tengah keringnya pembinaan. Rahardjo membenarkan, kepengurusan saat ini sudah habis masa bhaktinya sejak setahun lalu. Dani Mardani, ketua umum PTMSI sebelumnya, tidak bersedia untuk dipilih kembali meski masih memiliki jatah satu periode lagi. “Kita masih mencari figur yang tepat. Karena untuk menjadi ketua umum cabang olahraga (cabor) itu dibutuhkan orang yang tinggi dedikasi dan loyal,” katanya. Dia mengaku sudah banyak berdiskusi dengan tokoh-tokoh tenis meja di Kota Cirebon. Dia berharap, dalam waktu dekat PTMSI segera mendapatkan figur ketua umum yang baru. Sebab, ancaman sanksi dari KONI sudah ada di depan mata. “Karena kita belum melaksanakan Musyarah Cabang (Muscab), dana stimulan tahun 2015 ditahan oleh KONI. Kita tidak mau hal itu terulang di tahun ini,” ujarnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: