Mesum, Oknum PNS Digerebek
Diinterogasi Warga, Ngaku Sudah Tiga Kali KUNINGAN- Seorang wanita oknum PNS yang digerebek warga ketika tengah berbuat mesum di dalam sebuah tenda di Buper Palutungan, Cisantana, Kecamatan Cigugur, kemarin. Di dalam tenda itu, dia sedang bersama seorang lelaki yang sudah memiliki anak (sudah beristri). Penggerebekan oknum PNS yang juga mengaku sudah memiliki suami ini dilakukan oleh warga karena kesal dengan perbuatan yang telah menodai nama baik Objek Wisata Buper Palutungan serta warga Desa Cisantana. Ketika pertama kali dua sejoli ini datang, para pedagang sudah curiga. Terlebih mereka mendirikan tenda. Selama di dalam tenda, kecurigan warga semakin menjadi. Apalagi mereka cukup lama berada di dalam tenda itu. Tanpa dikomando warga langsung melakukan penggerebekan. Keduanya didapati dalam kondisi setengah bugil, yakni hanya menggunakan pakaian bagian atas. Bahkan karena gugup, celana yang dikenakan sang pria dalam posisi terbalik. Begitu juga oknum PNS tersebut tidak sempat menggunkan celana dalamnya. Tanpa menunggu waktu lama, keduanya langsung digiring oleh warga ke warung untuk diinterogasi. Hasil pengakuan, mereka sudah tiga kali melakukan perbuatan mesum. Untungnya, warga tidak melakukan tindakan anarkis. Mereka menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian. Dari informasi yang diperoleh Radar, pelaku lelaki yang berinisial DAM merupakan warga Kecamatan Kadugede bertugas sebagai TU di salah satu sekolah favorit di Kuningan. Sementara oknum PNS yang berinisial MA bekerja di instistusi pemerintahan di wilayah Kuningan selatan. Kedua sejoli ini dibawa ke kantor Polsek Cigugur. Hingga berita ini diturunkan keduanya masih tampak menjalani pemeriksaan. Sementara warga dan para pengunjung yang menyaksikan itu mengaku geram dengan ulah pelaku tersebut. Apalagi salah satu pelaku merupakan oknum PNS. “Sangat memalukan perbuatan mereka, ini sudah mengotori tempat objek wisata dan juga warga Desa Cisantana,” ujar Grimaldi, salah seorang pengunjung. Grimaldi yang berkunjung bersama empat orang rekanya meminta para pelaku mesum harus ditindak tegas karena mencoreng citra PNS dan juga warga Cisantana. Wawan salah satu tokoh masyaratak Cisatana menambahkan, penggerebekan merupakan bukti bahwa warga tidak terima Buper Palutungan dijadikan sebagai tempat maksiat. Ia juga ingin para pelaku ditindak tegas agar kapok. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: