Pasar Balong; Laris kalau Lebaran dan Momen Tertentu Saja

Pasar Balong; Laris kalau Lebaran dan Momen Tertentu Saja

Sebagian besar pedagang Pasar Balong mengeluh dengan semakin sepinya pembeli. Pasar yang terletak di Jl Perkiringan itu semakin tergerus oleh banyaknya pusat perbelanjaan yang lebih modern. Apa cerita pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan terkait wacana revitalisasi pasar tersebut? Laporan: Mike Dwi Setiawati, Cirebon SIANG itu aktivitas Pasar Balong sama seperti hari biasanya. Petugas parkir sibuk membantu pengendara memarkirkan kendaraannya di lahan yang tak terlalu luas. Penuh, sesak, dan tak tertata. Aktivitas para pedagang pun masih terlihat. Ada yang sibuk melayani, ada yang melamun menunggu pembeli, ada juga yang menunggu pembeli hingga tertidur. Radar berbincang dengan salah satu pedagang di pasar itu. Namanya Udin. Usianya sudah di atas 60 tahun. Ia duduk di depan kios. Menunggu pengunjung yang ingin membeli mukena dan busana muslim yang dijual. Udin tak sendiri, ia dibantu dua orang karyawannya. Saat itu, ia mengaku hanya bermodalkan kepasrahan bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. \"Rezeki dari Allah tidak akan \'salah kamar\',\" ujarnya sembari tersenyum. Lebih dari 20 tahun Udin berjualan di Pasar Balong. Dari pasar itu, Ia mampu menghidupi keluarganya. Udin mampu menyekolahkan 9 anaknya hingga lulus SMA. Diakui Udin, kondisi pasar balong saat ini tak seperti dulu. Selain karena bangunan yang sudah tua, pembeli pun semakin sepi. \"Tahun 87 itu lagi rame-ramenya, sekarang sih sepi,\" ungkapnya. Dalam sehari, ada mukena atau busana muslim yang laku saja sudah untung bagi Udin. Ia mengaku kebanjiran pembeli pada momen tertentu saja, misalnya menjelang puasa dan lebaran. \"Apalagi mau lebaran, banyak yang beli mukena baru. Paling laris lagi ya musim nikah, untuk lamaran sih pada nyari mukenanya kesini,\" tuturnya. Terkait rencana revitalisasi Pasar Balong, Udin mendukung rencana tersebut. Menurutnya, kondisi Pasar Balong memang harus dibenahi. Asalkan, kata Udin, revitalisasi itu tidak merugikan pedagang yang sudah lama menempati pasar tersebut. \"Pedagang disini banyak yang lama, kalau nanti direvonasi ya jangan sampe dipindah atau mengganggu penjualan kita,\" sarannya. Apalagi, terkait sewa kios yang selama ini ia bayar. Ia ingin tetap masih bisa berjualan dan tidak membayar sewa kios lagi dengan pembayaran jauh lebih mahal. Ia pun berharap pemerintah dapat memfasilitasi pedagang pasar dan mencari solusi terbaik. Sebab, ia dan bersama pedagang lainnya telah berusaha membuat ramai Pasar Balong, meski terkendala lahan parkirnya yang sempit. \"Tolong jangan dioprak-oprak dan kami meminta kepada pemerintah agar memperhatikan rakyat kecil yang telah bersusah payah Pasar Balong dibuat ramai,\" harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: