20 Warga Keracunan Masal setelah Santap Hidangan

20 Warga Keracunan Masal setelah Santap Hidangan

SUMEDANG – Sebanyak 20 warga Dusun Sindangasih, RT 01 RW 07, Desa Sundamekar, Kecamatan Cisitu, mengalami keracunan. Musibah ini, akibat menyantap menu makanan di rumah YS, salah satu warga yang sedang menggelar acara tahlilan ke-40 hari alm orang tuanya, Senin (16/5). Warga yang terindikasi keracunan itu, sebelumnya dilarikan ke klinik 24 jam. Namun karena jumlah pasien yang bertambah, malam itu juga warga yang keracunan dibawa ke RSUD Sumedang. Kapolres Sumedang AKBP Agus Imam Rifai melalui Kabag Ops Polres Sumedang Kompol Setya Widodo, membenarkan adanya kejadian keracunan. Ia mengatakan kronologi kejadian yang menyebabkan 20 orang masuk ke UGD RSUD Kabupaten Sumedang, usai menyantap hidangan tahlilan. “Sekitar jam 18.00 selepas melaksanakan tahlilan ke-40 harinya mendiang orang tua YS, warga dijamu dengan hidangan atau makanan berupa nasi putih, ayam serundeng, bihun, mie telor, tempe dan telor rebus. Setelah memakan makanan tersebut, banyak warga yang mengeluhkan pusing, mual dan muntah-muntah,\" ujar Setya Widodo saat dikonfirmasi, kemarin (17/5). Widodo menyebutkan, informasi tersebut didapatnya berkat laporan dari Kepala Desa Sundamekar. Sebelumnya, Kades Sundamekar, Sunarya melaporkan kejadiannya ke Polsek Cisitu sekitar pukul 22.30 malam. “Setelah itu kami langsung bertindak dengan melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Kita cek seluruh identitas korban, lakukan olah TKP, dan amankan bekas muntahan serta makanan yang dihidangkan pada acara tersebut,\" tuturnya. Terpisah, Kepala Desa Sundamekar Suharya menambahkan, selepas acara tahlilan, sebagian warga ada yang mengemas hidangan untuk dibawa pulang. Hidangan tersebut pun, disantap warga di rumahnya dan bahkan anak-anak ada yang memakan hidangan itu di pos ronda dan sebagainya. “Ada warga yang memakan hidangan itu di rumah masing-masing. Dalam hidangan itu ada daging ayam dan telur beserta mie putih. Tapi yang memakan telur tidak apa-apa, hanya saja yang memakan daging tidak lama kemudian mengalami mual-mual dan pusing. Menurut keterangan, daging itu dibeli dari Dusun Bakom, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, dan ada juga yang dibeli dari Pasar Situraja,\" terang kades. Lanjut dia, awalnya warga tidak terlalu menghiraukan rasa mual dan pusing tersebut. Hanya saja, lama kelamaan gejala tersebut semakin parah dirasakan warga. Saat itu, sebagian warga meminta bantuan kepada orang pintar untuk diobatin, karena penyakitnya itu sangat dadakan. Warga beranggapan ada penyakit lain yang menimpanya. “Maklum di kampung, warga awalnya minta diobatin sama orang pintar, karena penyakit yang mereka rasakan sangat dadakan,” kata dia. Setelah itu, karena semakin banyak warga yang mengeluhkan penyakit serupa, dirinya melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Lalu warga dibantu pihak kepolisian melarikan sejumlah korban ke klinik 24 jam yang ada di Kecamatan Situraja. Sementara itu,  Humas RSUD Sumedang Iman Budiman, menyatakan jika dari total 20 yang keracunan, hanya 13 orang yang dirujuk ke RSUD. “Jadi hanya 13 orang yang dibawa ke sini. Indikasinya muntah-muntah, kemungkinan keracunan dari makanan. Diagnosa pastinya ada di kepolisian, karena diceknya di laboratorium Kepolisian Republik Indonesia. Kondisi pasien yang dirawat di sini sudah berangsur membaik. Bahkan sudah ada yang pulang,” tuturnya. Atas kejadian tersebut, pihak polres masih akan menyelidiki penyebab keracunan masal tersebut. Beruntung, dari kejadian tersebut, tidak menelan korban jiwa. Dan berdasarkan informasi yang dihimpun Sumeks, kemarin, sebagian korban telah dinyatakan pulang ke rumahnya masing-masing. (bay/eri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: