Mutasi Sebelum Puasa, Staf Ahli Tukar Jabatan dengan Asisten

Mutasi Sebelum Puasa, Staf Ahli Tukar Jabatan dengan Asisten

KEJAKSAN - Rencana mutasi yang bakal diumumkan walikota dalam waktu dekat, membuat sejumlah pejabat ketar-ketir. Kabarnya, beberapa pejabat termasuk eselon II mulai rajin bolak-balik menghadap Walikota, Drs Nasrudin Azis SH. Yang terbaru, sumber Radar di lingkungan walikota menyebutkan, mutasi dilaksanakan sebelum bulan Ramadan. Tapi, bisa juga mundur seiring ada kabar terbaru soal pemilihan wakil walikota. “Bisa jadi pas Ramadan,” ucap sumber yang enggan diungkapkan identitasnya, Rabu (18/5). Walikota sendiri seolah meralat pernyataannya beberapa waktu lalu. Saat itu, walikota menyebut mutasi hanya untuk mengisi jabatan yang kosong. Karena tidak ada pejabat eselon II yang pensiun, mutasi sebatas menggeser pejabat eselon III dan IV. Alasan lain, walikota merasa pejabat eselon II kinerjanya masih sesuai harapan. Namun belakangan, walikota meralat statemennya sendiri. Dia menyebutnya penyegaran untuk eselon II. “Ada pejabat yang sudah cukup lama berada di posisinya saat ini,” ucap walikota, kepada Radar. Informasinya, selain pergeseran direktur RSUD Gunung Jati dan kepala Dinas Kesehatan, ada pertukaran antara Asisten Pemerintahan Moch Korneli dengan Staf Ahli Walikota Sumanto. Dua pejabat ini santer dikabarkan bertukar posisi. Selain itu, pertukaran yang tidak kalah signifikan terjadi di posisi kepala dinas kesehatan. Kabarnya Kepala Disperindagkop-UMKM, Agus Mulyadi menjadi calon kuat. Agus diprediksi menempati jabatan itu karena punya pengalaman sebagai Wakil Direktur Keuangan RSUD Gunung Jati. Rencana mutasi yang mengikutsertakan eselon II juga diperkuat statemen Ketua Fraksi Partai Demokrat, M Handarujati Kalamullah. Andru –sapaan akrabnya- meminta agar walikota tidak sekadar mengisi jabatan kosong. “Jangan sampai mutasi hanya sekedar mengisi kursi eselon III dan IV setelah itu selesai,” tuturnya. Hal yang fundamental, kata Andru, ialah menyusun kabinet yang memang benar-benar loyal dan mau bekerja bersama walikota. Untuk itu, Andru sangat setuju apabila mutasi nanti menyentuh semua lini mulai dari eselon IV, Eselon III dan Eselon II. Walaupun sampai sekarang dirinya belum mendapat kabar tentang mutasi, tapi Andru setuju eselon II juga kena rotasi. Walaupun eselon II tahun ini tidak ada yang pensiun, paling tidak bisa me-rolling pejabat eselon II yang terlalu lama menjadi dan cenderung mengalami kejenuhan. “Ini juga demi pelayanan kepada masyarakat dan lahirnya terobosan-terobosan untuk pembangunan,” katanya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: