Satu Lagi Korban “Gogon” Datangi BNN Kuningan
KUNINGAN - Belum juga tuntas penanganan kasus toko obat di Jalaksana yang digerebek warga karena kerap menjual obat keras seperti trihex, tramadol dan dextro alias Gogon, siang tadi seorang korban obat tersebut mendatangi kantor BNN Kuningan minta diobati. Korban berinisial R, warga Jalaksana, yang masih berusia 21 tahun tersebut, kondisinya cukup menghkawatirkan. Di usianya yang tergolong masih muda tersebut, R terlihat kurus dengan pandangan mata kosong dan sesekali mengamuk melempar benda yang ada di dekatnya hingga membuat repot petugas BNN yang mendampingi. Menurut pengakuan Ibunda R, penyebab perubahan sikap anaknya tersebut disebabkan karena kebiasaan buruknya mengonsumsi obat jenis dextro sejak masih duduk di bangku SMP kelas 3. Bahkan gejala tersebut sudah terjadi sejak masih duduk di bangku SMK, dan kini kondisinya semakin parah. \"Saat masih SMK, dia pernah mengalami sakit karena kecanduan obat-obatan namun bisa sembuh sendiri dengan tidak mengonsumsi lagi obat tersebut. Namun karena pergaulan, dia kembali pakai hingga akhirnya seperti sekarang,\" ujar Ibunda R yang meminta namanya dirahasiakan. Diceritakan, beberapa kali Ibunda R mendapati obat yang juga dikenal dengan sebutan pil anjing tersebut di saku celananya. Meski demikian, dia tidak tahu persis nama obat tersebut, hanya saja obat tersebut biasanya berwarna kuning atau putih terbungkus plastik bening. Terakhir, empat hari yang lalu dia kembali menemukan obat tersebut di saku celananya yang saat itu juga langsung dibuang ke tempat sampah. Namun, dampaknya di luar dugaan. Setelah empat hari tidak mengonsumsi obat tersebut menjadikan R yang biasanya tenang dan penurut, berubah total menjadi seorang pemarah dan lebih banyak bengong. \"Kalau sudah kumat, biasanya badan dia menggigil, kemudian sering marah-marah dan kemudian bengong seperti orang bingung. Setelah minum obat tersebut, baru dia bisa kembali tenang,\" ucap Ibunda R yang menduga barang tersebut dibeli anaknya dari toko obat di Jalaksana yang beberapa waktu lalu digerebek warga. Melihat kondisi anaknya yang sudah semakin parah, Ibunda R pun langsung berinisiatif membawanya ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan di Jalan Aruji berharap anaknya tersebut masih bisa disembuhkan. Kedatangan R tersebut langsung mendapat penanganan dokter pendamping BNN dr A Cindra RF Mars sekaligus Direktur Utama Rumah Dampingan Tenjo Laut Palutungan Juju Junaedi. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: