Keren..Lapas Kuningan Launching Pesantren untuk Para Napi

Keren..Lapas Kuningan Launching Pesantren untuk Para Napi

KUNINGAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan bekerja sama dengan MUI Kuningan mewujudkan pesantren bagi para penghuni Lapas yang diberi nama Pondok Pesantren Attawwabin, Senin (23/5) pagi tadi. Kepala Lapas Kuningan Gumelar mengungkapkan, keberadaan pesantren di dalam Lapas tersebut dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para Napi sekaligus sebagai sarana untuk menyadarkan mereka tentang perbuatan dan kesalahan yang pernah diperbuatnya dan mendapat bekal tentang keagamaan sehingga saat keluar nanti mereka bisa diterima oleh masyarakat. Disadari Kalapas, dalam proses pembinaan para Napi terutama dalam hal pembinaan akhlaq tidak mungkin sepenuhnya dilakukan oleh petugas Lapas sendiri sehingga harus ada peran serta institusi luar. \"Pembentukan pesantren Attawwabin ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan agama Islam bagi para penghuni Lapas sekaligus membentuk para Napi yang berakhlaqul qarimah. Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pesantren tersebut di anataranya majelis taklim, istighosah, dzikir dan shalat Dhuha setiap hari,\" ungkap Gumelar. Sementara itu Ketua MUI Kuningan Abdul Aziz menyatakan apresiasinya atas terwujudnya Pesantren Attawabin sebagai terobosan positif yang harus didukung oleh seluruh pihak. Menurut dia, pemberian nama Attawabbin untuk pesantren Lapas tersebut sangat tepat yang mempunyai arti orang-orang yang bertobat, hal ini juga sebagai doa dan harapan agar para santri yang merupakan para Napi saat keluar nanti benar-benar menjadi manusia baru yang mempunyai pengetahuan agama yang kuat dan bermanfaat bagi masyarakat. \"Dulu masyarakat mengistilahkan setiap orang yang masuk lembaga pemasyarakatan disebut dengan istilah mesantren, dan kini hal tersebut benar-benar terwujud di Lapas Kuningan. mudah-mudahan dari program ini bisa menghasilkan para santri yang berkualitas bahkan saat bebas nanti mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai dai atau ulama,\" ujar Aziz. Dijelaskan Aziz, syarat untuk pendirian pesantren seperti adanya asrama, santri, masjid dan guru ngaji semuanya sudah tersedia di Lapas Kuningan. Dalam pelaksanaannya nanti, Aziz berharap budaya santri pun bisa diterapkan, seperti mengenakan sarung dan shalat dhuha setiap hari sebagai kegiatan rutin para napi yang tidak boleh dilewatkan. \"Seperti asrama, masjid dan tempat belajar sudah tersedia, sedangkan santrinya adalah para napi yang jumlahnya mencapai 300 orang lebih adalah jumlah yang lebih dari cukup. Sedangkan para guru ngaji dan materinya telah disiapkan sekaligus pemimpin pondok pesantren yaitu Mama Lapas pun sudah ada,\" ucap Aziz. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: