Jelang Bulan Puasa Gencar Razia Miras di Haurgeulis
HAURGEULIS – Puluhan botol minuman keras (miras) serta belasan liter tuak siap edar kembali disita jajaran Muspika Haurgeulis pada razia penyakit masyarakat (pekat), Sabtu malam (21/5). Minuman haram itu dirampas dari tangan sejumlah pemilik toko dan warung yang berada diwilayah Kecamatan Haurgeulis. Mereka sebelumnnya diintai lantaran disinyalir memperdagangkan miras berbagai jenis itu kepada masyarakat terutama kalangan remaja. Melibatkan petugas kepolisian, TNI, Satpol PP dan para Lurah, razia pekat tim gabungan itu juga membubarkan sekelompok anak-anak muda yang sedang asyik nongkrong di kawasan alun-alun, stasiun maupun pasar Haurgeulis. Mereka diminta pulang ke rumah masing-masing setelah kedapatan menggelar pesta miras dan dinilai mengganggu ketertiban umum. “Razia miras ini akan intens dilakukan menjelang Ramadan dan seterusnya,” tegas Camat Haurgeulis, Drs Asep Kusdianti MSi, didampingi Kapolsek Haurgeulis, AKP Acep Hasbulah, Danramil Kapten Inf Tama Haryono dan Kasi Trantib Komarudin. Razia pekat ini, ungkap dia, sudah menjadi kesepakatan bersama jajaran Muspika, para Kuwu, elemen masyarakat serta sudah menjadi instruksi Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah agar menjelang bulan puasa semua pedagang yang memperjualbelikan miras harus disita. “Kami komitmen bahwa Kecamatan Haurgeulis harus bersih dari pekat,” ucap Camat Asep Kusdianti. Kapolsek Haurgeulis, AKP Acep Hasbulah mendukung giat operasi pekat. Pada operasi itu pihaknya menerjunkan lima personel ditambah dengan Lurah serta didukung anggota TNI AD dari Koramil Haurgeulis. Disamping gencar melaksanakan operasi, Polsek Haurgeulis memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada pemilik warung agar tidak menjual miras. Pasalnya, selain dilarang agama dan undang-undang, miras juga menjadi penyebab tumbuhnya angka kriminalitas. “Kami sudah berulang kali melakukan razia miras, penyuluhan bahkan pembinaan kepada para pedagang. Tapi, kenyataannya masih banyak yang menjual. Padahal, sudah jelas-jelas jika miras dilarang oleh agama dan undang-undang, tapi masih banyak yang bandel,” tutur dia. Selain melakukan razia, Polisi juga menggiatkan patroli cipta kondisi untuk memantau lokasi yang dianggap rawan kejahatan maupun gangguan ketertiban umum khususnya saat bulan puasa tiba. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: