Rendi Sempat Membaik dan Mau Salat
KUNINGAN - Selama empat hari menjalani perawatan di RS Jiwa di Cirebon, korban keganasan obat keras jenis dextro, Rendi (21) warga Desa Nanggerang, Kecamatan Jalaksana, dikabarkan kondisinya sempat membaik. Namun pada Senin malam, tiba-tiba kondisi tubuhnya mendadak ngedrop hingga harus dilarikan ke RS Gunung Jati dan akhirnya meninggal dunia. \"Sehari setelah dibawa ke Cirebon, saya mendapat telepon dari perawat katanya kondisi Rendi sudah membaik. Dia mulai nurut dan mau salat. Tapi tiba-tiba tadi malam dia ngedrop dan akhirnya meninggal,\" ungkap Ibunda Rendi, Suharti, kepada radarcirebon.com dengan mata berlinang saat mengiringi prosesi penguburan anak keduanya tersebut, Selasa (24/5). Paman Rendi, Eman, yang turut menjemput jenazah Rendi di RS Gunung jati menceritakan, sejak hari pertama menjalani perawatan di rumah sakit jiwa di Cirebon, tepatnya Panti Rehabilitasi Mental Gramesia, Cirebon, keponakannya tersebut sempat membaik dan bisa berkomunikasi lancar. Dari hasil obrolannya dengan perawat panti saat di RS Gunung Jati, katanya kondisi Rendi tiba-tiba ngedrop sekitar pukul 23.00 WIB dan semakin memburuk. \"Sekitar pukul 11 malam kondisi jantung Rendi melemah sehingga oleh tim medis panti langsung dibawa ke RS Gunung Jati untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Namun sekitar pukul 01.00 dini hari, Rendi dinyatakan meninggal dunia,\" ujar Eman. Kabar duka tersebut sontak mengejutkan keluarga, terutama ibunda Rendi yang sudah melahirkan dan membesarkannya hingga dewasa. Herman menyayangkan, meninggalnya keponakannya tersebut disebabkan karena obat-obatan yang seharusnya tidak bisa diperoleh dengan mudah oleh para remaja seperti Rendi. Meninggalnya Rendi yang cukup mengejutkan tersebut pun mendapat simpati dari masyarakat dan teman-teman Rendi hingga turut mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir di TPU desa setempat. Tampak Kepala Desa Nanggerang Nasuha turut mengantar dan menyatakan keperihatinannya atas kejadian yang menimpa salah satu warganya tersebut. \"Saya berharap Rendi adalah korban terakhir dari pengaruh buruk obat-obatan berbahaya tersebut. Kami juga mendesak kepada kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas pengedar dan penjualnya agar tidak ada lagi generasi muda yang mati sia-sia hanya karena obat,\" ujar Nasuha. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: