Sampai Ramadan Stok Darah PMI Majalengka Aman

Sampai Ramadan Stok Darah PMI Majalengka Aman

MAJALENGKA – Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Majalengka melakukan antisipasi stok darah menjelang bulan Ramadan, dimana diprediksi kebutuhannya bakal meningkat. Humas unit tranfusi darah (UTD) Rahmat A Gozali menjelaskan sejak dua bulan menjelang Ramadan pihaknya mengantisipasi kemungkinan melonjaknya permintaan darah. Jauh hari PMI Majalengka bergerak mencari stok darah. Jika terjadi kekurangan darah pada Ramadan mendatang, pihaknya akan mengadakan donor darah di sejumlah masjid setelah berbuka puasa. “Satu bulan menjelang Ramadan stok darah PMI Kabupaten Majalengka saat ini dipastikan aman. Jumlah kebutuhan kantong darah di Kabupaten Majalengka mencapai 1.500 kantong per bulan,” tuturnya. Stok darah saat bulan puasa sudah menjadi isu nasional. Banyak PMI di kota lain mengeluh terkait stok darah yang sedikit disbanding kebutuhan darah. Kendati demikian, UTD PMI Majalengka optimis saat bulan puasa nanti tidak mengalami kekurangan. “Kami yakini stok darah sampai dengan memasuki bulan puasa aman. Pada moment-moment tertentu seperti HUT RI atau hari jadi Kabupaten Majalengka banyak kegiatan donor darah untuk memperingati kegiatan tersebut. Seperti hari-hari biasa atau minggu-minggu ini, biasanya banyak institusi menggelar kegiatan bakti sosial donor darah,” tuturnya. Dipastikannya stok darah aman hingga bulan Ramadan mendatang, tidak membuat UTD PMI cabang Majalengka tutup. PMI tetap membuka pelayanan donor darah selama 24 jam di kantornya. Untuk bulan Ramadhan nanti, biasanya mengalami penurunan aktivitas donor darah di siang hari. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kesulitan PMI untuk memenuhi stok darah. Selain kebutuhan meningkat, jumlah donor yang menyusut juga disinyalir menjadi penyebab yang cukup menghambat. Akibatnya, pasien yang membutuhkan darah terpaksa mencari donor pengganti. Dia menyebutkan, jumlah kebutuhan darah di Kabupaten Majalengka sebanyak 18.000 kantong per tahun. Selama ini jumlah donasi sukarela atau tidak termasuk donor pengganti selalu berada di bawah kebutuhan. Apalagi ketika libur sekolah jumlah pendonor itu menurun drastis. “Akibat berkurangnya stok darah di PMI, pasien terpaksa mencari donor pengganti. Donor pengganti adalah keluarga pasien atau orang yang mendonorkan darahnya untuk pasien tertentu. Adapun donor sukarela adalah donor yang mendonorkan darah bukan untuk pasien tertentu,” terangnya. (ono)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: