Hati-hati, Beredar Gas Melon Tak Sesuai Timbangan
KUNINGAN - Keluhan warga selama ini mengenai gas melon yang terkadang cepat habis ada benarnya. Pasalnya, hasil sidak yang dilakukan oleh tim monitoring ditemukan gas yang ukuran tidak sesuai dengan berat. Bukan hanya itu, banyak ditemukan tabung-tabung gas yang sudah rusak. Penemuan gas yang tidak sesuai dengan berat dan juga rusak merupakan hasil sidak ke agen dan SPBE yang ada di Kabupaten Kuningan. Tim Monotoring yang terjun adalah gabungan dari Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Kuninga, PT Pertamina, Hiswana Migas, Indag, KUKM, Satpol PP, Tim Unit Ekonomi Polres Kuningan dan bagian Hukum Pemkab Kuningan. Mereka bergerak sejak jam 09.00 WIB hingga sore hari. Sidak ini bertujuan untuk mengantisiapasi ketersedian gas melon menjelang puasa dan Indul Fitri. Sebab, biasanya menjelang dua meomen itu permintaan mengalami peningkatan. “Iya dalam pemeriksaan, tim menemukan berat timbangan yang tidak sesuai, sehingga pada saat itu juga tim memerintahkan untuk mensortir barang yang kurang timbangan atau tabung-tabung yang rusak,” ucap Kabag Ekonomi Setda Kuningan Trisman Supriatna MPd kepada Radar Kuningan di sela-sela sidak, kemarin. Ia menerangkan, kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahun. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 kilogram menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Dengan begini, maka masyarakat akan mudah dalam mendapatkan gas melon. Prinsipnya, kata mantan Kabag Umum itu, para agen dan SPBE sudah siap melayani masyarakat menjelang dan pada saat bulan suci. Begitu juga pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. ”Meski ditemukan ukuran yang kurang namun ketersediaan LPG di Kabupaten Kuningan secara keseluruhan cukup dalam menghadapi dua momen tersebut,” tandas dia. Mengenai kegiatan monitoring, Trisman menyebutkan, akan dilaksanakan selama 2 hari (30-31/5). Pada hari pertama ada lima agen dan dua SPBE yang disidak. Untuk hari berikutnya adalah enam agen dan satu SPBE. “Kami minta warga jangan panik dalam membeli gas, cukup membeli seperlunya karena ketersedian di Kuningan cukup. Sejak penambahan kuota selalu aman sehingga hal ini membuat warga nyaman,” pungkasnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: