Timnas Belgia, Demi Medali Emas Generasi Emas

Timnas Belgia, Demi Medali Emas Generasi Emas

MENILIK skuad Belgia di Euro 2016, hampir membuat setiap mata bergidik. Bagaimana tidak, di sana bercokol nama-nama beken seperti Eden Hazard, Thibaut Courtois, Axel Witsel, Radja Nainggolan, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku. Sekilas, jaminan prestasi dahsyat bisa direguk Belgia dengan komposisi skuad yang ada. Namun, hal tersebut belum bisa dihadirkan Marc Wilmots sebagai arsitek. Bahkan di Piala Dunia 2014 lalu, pencapaian Belgia dengan susunan pemain yang hampir sama hanya mampu berbicara hingga perempat final. Pengalaman pemain. Itulah kendala Belgia untuk bisa bersinar lebih jauh di Brasil 2014. Kala itu, beberapa penggawa memang masih berusia belia. Sebut saja Eden Hazard yang berusia 23 tahun, dan Axel Witsel 25 tahun. Nah, dengan usia pemain yang kian matang ketimbang di Brasil 2014, sudah seharusnya pencapaian Belgia bisa lebih baik di Prancis nanti. Paling tidak, mereka bisa mengekor jejak di 1980 kala menjadi runner up, dikalahkan Jerman Barat. Meski begitu, Wilmots mampu membuat permainan Belgia membaik sejak kali pertama menangani tim pada 2012. Dari 44 laga yang telah dilakoni, Wilmots mampu mengantarkan Belgia mereguk 28 kemenangan dan hanya delapan kekalahan. Kiprah Belgia selama babak kualifikasi grup B juga mentereng. Mereka mampu menjadi juara grup dengan koleksi 23 poin yang merupakan hasil dari tujuh menang, dua imbang, dan sekali tumbang. Selain itu, produktivitas Eden Hazard dkk juga cukup bagus, yakni mampu melesakkan 24 gol dan hanya kebobolan lima gol. Pengalaman Wilmots sebagai pemain timnas Belgia juga sedikit banyak mendukung metode kepelatihannya. Selama berbaju Setan Merah—sebutan Belgia—Wilmots berhasil membukukan 70 caps. Dia juga merupakan bagian Belgia kala menembus 16 besar Piala Dunia 2002. \'\'Grup ini sangat menantang sekaligus menarik. Belgia adalah tim hebat dengan sekumpulan pemain yang hebat pula. Perpaduan beberapa pemain kualitas dunia seperti, Hazard, De Bruyne, dan Lukaku dengan darah muda petensial membuat mereka menjadi salah satu favorit di Prancis,\'\' ujar Antonio Conte sebagaimana dilansir dari Eurosport. (io)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: