Belum Ada Tanda-tanda Santoso Cs Akan Tertangkap

Belum Ada Tanda-tanda Santoso Cs Akan Tertangkap

JAKARTA - Operasi Tinombala untuk mengejar kelompok Santoso cs belum membuahkan hasil maksimal. Meski mampu melumpuhkan dan terus mengurangi anggota kelompok teroris tersebut, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Santoso akan tertangkap. Kemungkinan besar, Santoso masih mendapat pasokan logistik sehingga mampu terus bertahan di hutan. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, memang kelompok Santoso mampu bertahan kendati semua akses keluar masuk area pelarian itu ditutup. “Kalau ditutup semua agar tidak bisa keluar masuk logistik, tapi tetap bisa bertahan. Maka ada kecurigaan lain,” tuturnya. Menurut dia, diduga kuat Santoso cs masih terus mendapat pasokan makanan. Entah, apakah dipasok dari luar atau kelompok ini mencari pasokan makanan sendiri. “Bisa jadi, mereka mencari logistik menggunakan jalur lainnya,” papar jenderal bintang dua tersebut. Nah, dengan begitu maka dapat diketahui bahwa sebenarnya masih ada jalur lain yang bisa dilewati oleh kelompok Santoso cs itu. Karenanya, operasi pengejaran ini juga berupaya untuk mengetahui jalur-jalur tersebut. “Kami ingin pastikan kembali, biar tidak ada pasokan logistik lagi,” jelasnya. Kalau untuk titik kooordinat lokasi gerombolan Santoso ini memang telah diketahui sejak awal. Namun, mereka terus berpindah tempat dan kondisi alamnya yang cukup ekstrim. Sehingga, membuat petugas masih cukup kesulitan. “Tapi, ini hanya tinggal waktu saja,” terangnya. Pasokan logistik berupa senjata dan amunisi sejak awal diprediksi berasal dari Filipina. Khususnya, dari kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Rudy Sufahriadi menuturkan, salah satu bukti paling kuat bahwa senjata Santoso cs dipasok dari Filipina adalah adanya temuan senjata yang berlambang Philipines National Police (PNP) atau kepolisian Filipina. “Dengan itu, maka dapat dipastikan kalau Abu Sayyaf yang memasok senjata mereka, entah Santoso membelinya atau mendapat dukungan senjata karena sama-sama terhubung dengan ISIS,” paparnya. Dia menjelaskan, bisa jadi senjata milik polisi Filipina itu merupakan hasil rampasan kelompok Abu Sayyaf. Yang kemudian diberikan pada Kelompok Santoso cs. Ini juga membuktikan bahwa kedua kelompok ini terhubung satu sama lainnya. “Atau malah senjata ini didapatkan dari pasar gelap, semua masih ditelusuri,” paparnya. Perlu diketahui, hingga saat ini jumlah anggota Santoso cs hanya tinggal 22 orang, dari yang awalnya mencapai 37 orang. 21 diantaranya merupakan WNI dan satu orang merupakan seorang anggota etnis Uighur. Santoso menggunakan strategi gerilya untuk melawan anggota kepolisian dan TNI yang mengejarnya. Namun, saat ini Polri telah berupaya dengan mengejar mereka menggunakan strategi anti gerilya. Karena itu, Polri yakin kelompok Santoso cs sebentar lagi akan tertangkap. (idr/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: