Jalan Panawuan Jadi Pusat Kuliner Ramadan

Jalan Panawuan Jadi Pusat Kuliner Ramadan

Bingung mencari takjil buat buka puasa di bulan Ramadan ini? Tak perlu pusing, silakan untuk datang langsung ke Jalan Panawuan Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan. Laporan: Agus Panther, Cilimus Keberadaan para pedagang takjil di Jalan Panawuan itu rupanya sudah berlangsung lama. Entah siapa yang memulai, yang jelas, jumlah pedagang di jalan itu bertambah setiap bulan Ramadan. Mereka mengais rezeki dengan berjualan aneka menu takjil yang menggoda hati. Di ruas jalan tersebut tersedia aneka menu takjil untuk buka puasa. Mulai dari kolak pisang, es duren, jus buah, es campur, cendol, sorabi, gorengan, martabak, sampai sate dan soto ayam Madura berjejer rapi sepanjang jalan tersebut. Menggunakan gerobak dorong, rata-rata para pedagang itu mulai menjajakan aneka jualannya sekitar pukul 16.00 hingga menjelang buka puasa. Ruas jalan yang dipakai juga tidak terlalu panjang hanya sekitar 100 meteran dari pertigaan Panawuan menuju SMAN 1 Cilimus. Setiap sore, para pedagang berlomba menjajakan dagangannya. Berbagai macam varian menu yang mereka tawarkan setidaknya membuat masyarakat bisa lebih terbantu mencari menu yang pas untuk buka puasa. “Kalau bulan puasa, jalan ini memang dipenuhi pedagang dadakan. Umumnya berjualan makanan buat buka puasa. Kalau bukan bulan Ramadan, yang dagang hanya sedikit. Saya sendiri rutin datang ke sini mencari takjil buat buka puasa di rumah,” ujar Dadang, salah seorang warga yang tengah membeli es durian. Menjelang pukul 17.00, pengunjung yang datang semakin banyak. Mayoritas membawa kendaraan roda dua. Selain mencari menu buka puasa, mereka juga berniat untuk ngabuburit. Tak heran jika ruas jalan ini kerap macet jika sore hari. Tak hanya masyarakat dari Cilimus dan sekitarnya saja yang datang melainkan juga dari Jalaksana dan Japara serta Kecamatan Cigandamekar. Banyak juga pekerja kantoran yang sengaja melintas di jalan itu hanya untuk mencari takjil. Seperti yang diungkapkan Nunung dan rekannya, Riska. Dengan menumpang motor matik, keduanya menyusuri jalan Panawuan setelah sebelumnya membeli bubur lemu di kawasan Cilimus. Tiba di pedagang es campur, dua gadis itu langsung memesan dua bungkus es khas Cirebon tersebut. “Di Jalan Panawuan banyak tersedia berbagai penganan untuk buka puasa. Jadi, nyarinya tidak terlalu pusing. Terkadang saya membeli menu lain buat dibawa ke rumah. kebetulan tadi dari kantor langsung ke sini,” ujar Nunung. Bulan Ramadan, menurut pedagang es buah yang mengaku bernama Nono, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang musiman seperti dirinya. Banyak masyarakat yang menyempatkan diri berburu takjil saat menjelang buka puasa. Nono yang tadinya berjualan di sekitar Bandorasa memilih untuk mencari nafkah di Panawuan lantaran melihat banyaknya masyarakat yang datang. “Lumayan mas banyak yang beli. Kalau di pinggir jalan raya agak susah pengunjung berhentinya.  Pas jualan di sini (Panawuan, red) alhamdulillah dagangan saya habis,” katanya, Meski para pedagang itu berjualan setiap tahunnya, namun belum ada perhatian dari dinas terkait untuk penataannya. Seharusnya jalan ini dijadikan pusat kuliner selama bulan Ramadan. Harapan itu disampaikan Dede, warga setempat. Dia beralasan, pedagang yang mangkal banyak yang menjual berbagai menu sehingga terasa lengkap. “Seandainya dinas terkait melakukan pembinaan dan menjadikan jalan ini sebagai pusat kuliner untuk wilayah Kuningan utara, rasanya pengunjung yang datang juga akan bertambah. Sederhanya, pemerintah tinggal menata pedagang dan membantu dari segi kebersihannya saja. Toh pedagangnya sudah jalan kok, tinggal diarahkan saja,” sarannya. (ags)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: