Dipasok dari Indramayu, Laku Keras di Kuningan

Dipasok dari Indramayu, Laku Keras di Kuningan

KUNINGAN - Selain es kelapa, kolang kaling dan kolak, makanan yang diburu pada saat bulan puasa adalah timun suri. Buah yang dijadikan campuran untuk es campur ini paling laris selama bulan puasa. Tidak heran banyak penjual dadakan yang menjajakan timun suri. Bambang Subana salah satunya yang tiap bulan puasa menjual timun suri di pinggir Jalan Raya Krucuk Kramatmulya. Ia mengaku, setiap puasa jumlah timun suri yang dijual terus meningkat. Pada puasa kali ini rata-rata sehari 2 ton timun suri berhasil dijual. “Yang datang membeli bukan hanya untuk dikonsumsi tapi juga untuk dijual kembali,” ucap pria bertubuh gemuk ini kepada Radar, Kamis (9/6). Bambang mengaku, timun suri itu dibandrol Rp6.000 untuk konsumuen langsung. Namun, untuk dijual kembali ia memberikan harga lebih murah yakni Rp4.500. Selama ini perbandingan antar konsumen langsung dan untuk dijual lagi lebih banyak untuk konsumen. Ia pun lebih senang ke konsumen langsung karena keuntungan yang diperoleh lebih besar lagi. “Saya berjual sampai satu hari menjelang Lebaran karena memang pembelinya sangat banyak. Barang ini di pasok dari Indramayu,” ucapnya warga Desa Pajambon ini. Diterangkan, penjualan tahun ini lebih banyak karena harganya lebih murah. Tahun lalu harga jual Rp7.000 dan Rp5.500 untuk dijual kembali. Untuk ukuran lanjut dia, bervariatif mulai dari ukuran 500 gram hingga yang paling besar 1,5 kg. Ia sendiri sudah menyetok barang dagangan hingga Lebaran. Meski terlihat gampang namun kata dia, risiko berjualan juga besar di mana kalau tidak laku timun akan membusuk. Untuk mensiasati hal ini biasanya dengan cara membeli sesuai dengan kebutuhan. “Menjual timun suri itu mudah, cukup dengan menggelar terpal biru maka sudah bisa jualan. Mengenai keuntungan cukup untuk bekal lebaran,” jelas Bambang. Ia mengaku, pada saat hari-hari biasa lebih memilih menjual jambu merah khas Pajambon. Timun suri sendiri dipilih pada bulan puasa karena permintaannya sangat banyak. “Saya sudah sejak lama menjual timun suri. Setiap puasa datang pasti jualan. Karena keuntungan lumayan maka tahun depan pun akan kembali berjualan,” pungkasnya. Dari pantauan Radar, pembeli memang tidak pernah sepi. Letaknya di pingggir jalan membuat konsumen yang datang silih berganti.(mus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: