Terduga Teroris Surabaya Direkrut saat di Penjara

Terduga Teroris Surabaya Direkrut saat di Penjara

JAKARTA - Satu di antara tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 merupakan mantan tahanan Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Dia direkrut narapidana teroris. “Yang merekrut memang Shibghatulloh, napi yang berulang kali masuk penjara karena kasus terorisme,” terang Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Ahmar. Priyo Hadi saat berada di Lapas Porong memang terpantau sering mengikuti Shibghatulloh itu. Begitu keluar penjara, ternyata dia malah makin dalam bergabung dengan kelompok teror. ”Ini bukti bahwa narapidana kasus terorisme memang perlu untuk dipisahkan dari napi lainnya. Sebab, bisa menyebarkan ideologinya. Bahkan, dalam rencana aksi Priyo ini yang akan menjadi pengantin, dua lainnya tidak,” tuturnya. Kalau perlu memang dibangun lapas khusus napi terorisme. Sehingga, kemungkinan untuk menyebarkan ajarannya menjadi tidak mungkin. ”Ya, semua harus belajar dari kejadian ini,” ujar Boy di kantornya. Lalu, untuk Jefri, diketahui pernah bekerja untuk Abu Jandal Al Yamani Al Indonesia. Abu Jandal pernah mengancam Panglima TNI dan Kapolri dalam sebuah video yang diunggah di Youtube. ”Jefri ini juga seorang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Untuk Feri Novendi, kami sedang dalami bagaimana bisa terlibat,” terangnya. Sejumlah barang bukti di antaranya tiga bom aktif, bahan peledak high explosive HMTD (hexamthylene triperoxide diamine), dua senpi laras panjang, satu senpi laras pendek, cairan kimia, alat pembuat bom, ponsel dan alat pemicu bom. Dari analisa Densus 88 diketahui bahwa ada kemungkinan semua barang bukti itu akan dirangkai menjadi bom bunuh diri. ”Ukuran bom aktif ini cocok untuk dipakai bom bunuh diri,” ujar Boy. Yang lebih meyakinkan adalah terdapat pemicu bom yang bisa terhubung dengan ponsel jenis Nokia. Kemungkinan besar, pemicu bom ini akan dijadikan sebagai cara cadangan bila bom bunuh diri itu tidak meledak. ”Rangkaiannya memamg mirip Bom Bali, bahkan merek ponselnya juga sama seperti yang digunakan untuk bom bali,” tuturnya. (did/ibr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: