Terima Kasih, Ali

Terima Kasih, Ali

Ali Berkah bagi Agamanya, Negerinya, dan Dunia LOUISVILLE- Ronde terakhir Muhammad Ali berakhir sudah. Hal itu ditandai dengan dimasukkannya peti yang membungkus jenazahnya di Cave Hill National Cemetery Jumat sore waktu AS (10/6) atau pukul 02.00 dini hari tadi WIB. Manusia yang di ronde awal kehidupannya dikenal sebagai petinju bermulut besar, pemuda pemberontak, dan pria keras kepala itu, setelah bel yang mengakhiri ronde terakhir kehidupannya, akhirnya dikenang sebagai petinju terhebat, manusia paling dermawan, jembatan Islam dengan Amerika Serikat (AS), dan yang terhebat dari orang hebat (the greatest of all). Kesan luar biasa itulah yang membuat puluhan ribu orang mendatangi Louisville, kota kelahiran sang tokoh, yang terletak di Jefferson County, Negara Bagian Kentucky, AS. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir kepada sang pemberi inspirasi yang tutup usia pada 3 Juni lalu karena septic shock itu. Louisville yang penghuninya tercatat tak lebih dari 700.000 orang mendadak padat. Ribuan orang yang sebagian besar adalah tamu tumplek bleg di sana. Terutama di kawasan Freedom Hall dan KFC Yum! Center. Sebab, di dua lokasi itulah mereka diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ali. Setelah itu, atlet dunia tersebut dikebumikan dalam upacara tertutup yang hanya dihadiri keluarga. Prosesi pemakaman pria 74 tahun itu berawal dari Freedom Hall. Di lokasi tersebut ribuan umat muslim menyalati petinju berjuluk The Greatest itu pada Kamis waktu setempat (9/6). Di antara barisan jamaah terlihat  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sekitar pukul 10.35 waktu setempat (21.35 WIB), iring-iringan jenazah mulai meninggalkan Freedom Hall. Dari Freedom Hall, jenazah Ali dibawa berkeliling Louisville. Arak-arakan melintasi kawasan West End. Di sanalah Ali menghabiskan masa kecil sebagai bocah Afrika-Amerika di lingkungan yang didominasi warga kulit hitam. Selama sekitar 90 menit, iring-iringan mobil jenazah menempuh jarak sekitar 30 kilometer hingga sampai di tujuan terakhir, pemakaman Cave Hill National Cemetery. Total ada 17 mobil dalam iring-iringan tersebut. Termasuk mobil jenazah yang mengangkut Ali. Seluruh mobil dalam rombongan itu ditempeli gambar kupu-kupu. Itu mengacu pada kata-kata Ali yang lantas menjadi kutipan tenar: float like a butterfly, sting like a bee (terbang bagaikan kupu-kupu, menyengat bagaikan lebah). Kemarin seluruh mobil yang dipakai dalam iring-iringan jenazah tersebut adalah Cadillac XTS. Arak-arakan berangkat dari A.D. Porter & Sons Funeral Home di Bardstown Road ke arah utara menuju Watterson Expressway. Perjalanan berlanjut ke West End, melewati rumah masa kecil Ali di Grand Avenue. Dari sana iring-iringan berlanjut ke Muhammad Ali Boulevard, lantas menuju Muhammad Ali Center, museum dua lantai yang berdiri sejak 2005. Di sepanjang rute tersebut warga dan tamu yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Ali berjejal. Mereka meneriakkan nama Ali saat iring-iringan mobil jenazah melintas. Sebagian besar juga membawa benda-benda bergambar wajah Ali atau sekadar bertulisan nama sosok yang terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr tersebut. Iring-iringan mobil jenazah lantas berhenti di KFC Yum! Center menjelang tengah hari. Di sana jenazah Ali akan kembali disemayamkan. Sebab, prosesi berikutnya dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 14.00 waktu setempat karena sebagian pengiring yang muslim harus salat Jumat. Upacara pemakaman melibatkan sejumlah pemuka agama yang mewakili beberapa keyakinan berbeda. Keluarga Ali juga mengundang Dalai Lama untuk hadir dalam prosesi lintas agama itu. Tapi, pemimpin spiritual tersebut tidak hadir. Selain ulama Islam, ada pemuka agama Mormon yang hadir. Mantan Presiden Bill Clinton membacakan eulogi (pujian yang tinggi) untuk Ali dalam prosesi tersebut. Selain Clinton, istri keempat Ali, Yolanda Williams alias Lonnie, juga menyampaikan pesan perpisahan. Prosesi lintas agama itu bertabur bintang kelas dunia. Antara lain bintang film Will Smith yang menyabet Oscar setelah memerankan Ali dalam film Ali pada 2001. Dia menjadi salah seorang pengusung peti jenazah. Tampak juga dua mantan petinju kelas dunia yang akan menjadi pengusung peti jenazah, yakni Lennox Lewis dan Mike Tyson. Nama Tyson, petinju muslim yang berjuluk Si Leher Beton itu, muncul belakangan menjelang arak-arakan. ”Ini saat dunia berdatangan ke kota kita, kita harus memberikan penghormatan terbaik,” ujar Wali Kota Louisville Greg Fischer. Dia mengimbau warga berjejer di sepanjang rute yang dilewati jenazah Ali. Bahkan, bila perlu, warga diminta menaburkan bunga. Sejak pagi rute iring-iringan jenazah Ali dipadati massa. Mereka rela menunggu di tengah udara panas yang mencapai 33 derajat Celsius. Bob Gunnel, juru bicara keluarga Ali, mengatakan bahwa upacara pemakaman berlangsung tertutup untuk media. Bahkan, Lonnie sempat meminta media tidak merekam prosesi terakhir itu dari udara. Perempuan 59 tahun tersebut juga melarang media menggunakan helikopter untuk meliput momen itu. Nanti di batu nisan bapak sembilan anak tersebut hanya akan tertulis nama Ali sesuai dengan keyakinan Islam. Tidak semua orang yang hadir dalam rangkaian prosesi pemakaman Ali itu adalah penggemar tinju. Sebagian besar justru mengenal Ali sebagai tokoh Islam. Sebab, Ali memang punya jasa besar untuk mengakrabkan AS dengan Islam melalui hal-hal positif. Di antaranya acara amal. Dia juga gemar berdonasi serta memberikan bantuan yang bersifat sosial dan kemanusiaan. Naeem Baig, presiden Islamic Circle of North America, menyebutkan, Ali adalah seorang muslim yang taat dan punya hubungan baik dengan sesama. ”Ini bukti bahwa dia aktif bersedekah lewat organisasi kami. Ini foto 1990 silam,” ujarnya sambil menunjukkan foto Ali kepada The New York Times. Senada dengan Baig, Sherman Jackson pun mengenang Ali sebagai muslim yang baik. Cendekia muslim sekaligus dosen pada University of Southern California itu menyebut Ali sebagai sosok yang membuat masyarakat AS mengenal Islam secara positif. ”Dia adalah berkah bagi kaumnya, agamanya, negerinya, dan seluruh dunia,” ungkapnya. (AFP/Reuters/BBC/newyorktimes/guardian/hep/c9/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: