Menunggu Magrib di Bunderan Baribis

MAJALENGKA - Bunderan Baribis menjadi lokasi favorit ngabuburit menjelang buka puasa. Bunderan air mancur di jalur lingkar Baribis tepatnya di depan Mapolsek Cigasong itu seolah menjadi magnet, dan kerap memacetkan arus lalu lintas. Selain menikmati keindahan air mancur, masyarakat juga bisa membeli aneka takjil yang dijajakan para pedagang. Di bunderan itu juga tampak masyarakat yang mengais rezeki dengan menyewakan mainan atau kuda tunggang. Rizqi Nur Padillah (27) warga Desa Baribis Kecamatan Cigasong mengatakan, karena jarak tempuh dekat bersama lima temannya selalu menunggu buka puasa di bunderan Baribis. Jika terlalu jauh membuat waktu pulangnya semakin lama, selain itu biaya untuk bahan bakar motornya juga harus ditambah. “Kalau kejauahan justru menyusahkan diri sendiri, buka puasanya nanti malah di jalanan. Sementara niat ke sini adalah menunggu bedug magrib, bila sepuluh menit lagi waktunya azan saya bersama teman teman langsung pulang dan buka puasa bareng orang tua di rumah,” ujar Rizqi, Sabtu (11/6). Salah seorang penjual kolak, Ipah Khopipah (35) mengatakan aktivitas menjual takjil di bunderan Baribis telah dilakukan sejak hari kedua puasa. Hari pertama dia gunakan untuk survei sejumlah titik. Selanjutnya dia memilih berjualan di bunderan Baribis, karena belum banyak yang jualan kolak atau takjil lainnya. Dia mengaku kolaknya laris dan mendapat keuntungan yang lumayan. “Alhamdulillah berkah Ramadan ini semoga dapat menyenangkan anak-anak saya sewaktu lebaran. Ada juga yang jualan kolak selain saya, tapi kami bersaing sehat, toh dagangan saya tetap laku. Yang ngabuburit di sini juga banyak sekali, jadi saya tak perlu risau,” ungkapnya. Lain lagi alasan remaja yang tidak punya pasangan alias jomblo. Selain menunggu berbuka puasa, mereka juga berniat mencari pacar atau teman baru. “Iseng aja, lagian kalau di rumah terus suntuk juga. Mau bantu masak orang tua juga gak bisa. Jadi lebih baik keluar rumah sambil cuci mata,” ujar Nana Supriatna (25). (bae)    

Sumber: