Tunjangan Belum Cair, Guru Madrasah Diniyah Resah
KARANGAMPEL– Guru madrasah diniyah takmiliyah di Kabupaten Indramayu resah. Hingga saat ini mereka belum juga menerima tunjangan daerah atau yang sekarang dikenal dengan BOPD (Biaya Operasional Pendidikan Diniyah). Menurut mereka, dana BOPD sejak Januari hingga Juni 2016 belum ada kabarnya. Sejumlah guru madrasah mengaku kecewa, karena bagi mereka uang tunjangan tersebut sangat berarti. Apalagi saat ini memasuki bulan Ramadhan dan akan menghadapi lebaran. Seperti diungkapkan salah seorang guru madrasah di wilayah Karangampel kepada Radar. Guru yang menolak dituliskan identitasnya ini mengaku kecewa, karena sejak bulan Januari hingga saat ini tunjangan daerah yang merupakan hak mereka belum juga keluar. “Terus terang kami nggak habis pikir kenapa BOPD sampai saat ini belum ada kabarnya. Meski besarnya hanya Rp10.000 per siswa, tapi bagi kami sangat lumayan,” ujarnya. Sementara Ketua Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT) Kecamatan Karangampel, Kholid SAg, membenarkan bila para guru madrasah resah akibat belum menerima tunjangan daerah atau yang sekarang dikenal dengan Bantuan Operasional Pendidikan Diniyah (BOPD). Dikatakannya, mereka belum menerima tunjangan daerah sejak awal tahun 2016. Adapun nilai BOPD tersebut adalah Rp10.000 per siswa per bulan. “Saya juga nggak tahu kenapa pemberian tunjangan daerah kali ini tidak lancar. Saya sampai pusing sendiri karena hampir setiap hari selalu ditanya oleh guru-guru madrasah,” ujarnya. Kholid juga berharap Pemkab Indramayu bisa segera mencairkan tunjangan daerah bagi guru madrasah tersebut. Sebab mereka sudah lama menunggu dan berharap. Kholid khawatir, apabila tunjangan daerah tidak segera dibayarkan maka akan mengganggu kinerja mereka. Padahal peran guru madrasah diniyah sangat penting, dalam membentuk siswa yang beriman dan berakhlak. Sementara Ketua Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah Kabupaten Indramayu, Zaenal Mahfud mengatakan, terkait macetnya pencairan BOPD pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Pemkab Indramayu melalui ajudan bupati. Dikatakan, berdasarkan surat yang dikirimkan kepada Bupati Indramayu bulan Februari 2016 perihal audensi, sudah ada disposisi dari bupati. Namun sampai saat ini audensi belum juga dilakukan. “Mungkin ibu bupati lagi sibuk, dan kami masih menunggu sampai akhir tahun pelajaran 2015-2016, atau sebelum lebaran,” ujarnya.(oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: