Makam Baqi, Penegas Hukum Ziarah Kubur
Perjalanan Umrah Ramadan dan Lebaran Radar Cirebon Group Bersama Salam Tour (5) Madinah dan Makkah menjadi dua kota suci umat Islam. Kehadirannya menjadi magnet bagi muslim di manapun untuk datang. Dalam sejarahnya, perjuangan menyebarkan agama Islam dilakukan dengan penuh pengorbanan. Laporan: YUSUF SUEBUDIN, Madinah NABI Muhammad SAW mengorbankan semuanya. Jiwa dan raga hingga harus menanggung kesedihan mendalam dalam berbagai kesempatan perjuangan. Seperti keluar dari kota Makkah menuju Madinah. Perjuangan mengorbankan jiwa dan raga dilakukan pula para sahabat nabi. Mereka yang wafat banyak dikuburkan di pemakaman Baqi. Jumlahnya mencapai 10 ribu syuhada. Terdiri dari para sahabat, istri-istri nabi hingga tabiin. Perjuangan para syuhada di pemakaman Baqi selalu terkenang dalam sejarah Islam. Satu kejadian penting menjadikan Kota Yastrib (Madinah) menjadi tujuan Nabi Muhammad SAW saat keluar dari Makkah. Saat itu, demi menghindari tekanan fisik dan psikis kaum kafir Quraisy, Rasulullah bersama para sahabat muhajirin berpindah tempat ke Madinah. Di kota itu, masyarakat memberikan sambutan hangat. Hal berbeda saat di Makkah. Bahkan, masyarakat Madinah saat itu sampai menunggu didepan pintu gerbang masuk kota. Mereka menaiki bukit-bukit untuk mengetahui sampai dimana Rasulullah dan rombongan. Semua itu karena rasa bahagia kaum Anshar Madinah yang menunggu kehadiran Nabi Muhammad SAW dan rombongan. \"Rasa sayang mereka pada Rasulullah menjadi jawaban doa saat beliau keluar dari Makkah. Madinah menjadi kota yang damai dan terberkati,\" ujar pembimbing Salam Tour, Ustadz Mustofa kepada Radar, Kamis (16/6). Dengan rasa sayang yang besar, Rasulullah mempersaudarakan kaum Anshar dengan Muhajirin. Hal ini sebagai pengikat hubungan kekerabatan diantara kedua golongan tersebut. Berbagai perang telah dilalui. Ribuan syuhada wafat dalam upaya mempertahankan dan menyebarkan agama Islam. Syuhada banyak dimakamkan di kuburan Baqi. Letaknya sekitar 50 meter dari makam Nabi Muhammad SAW yang sebelum wafat menjadi rumah tinggal Rasulullah. Pekuburan Baqi menjadi tempat tujuan Rasulullah saat beliau setiap waktu. Bahkan, menurut keterangan pusat riset dan dirosat Raisah Arab Saudi, menerangkan ada hadits panjang dari Aisyah yang menjelaskan Jibril Alaihissalam mendatangi Rasulullah. Malaikat Jibril menyampaikan sesungguhnya Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mendatangi pemakaman Al-Baqi, dan memintakan ampunan untuk mereka (Hadits Muslim). Anjuran untuk mendatangi dan mendoakan pemakaman Baqi langsung dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Masih berdasarkan keterangan yang sama, ziarah kubur disyariatkan pada setiap tempat. Tidak hanya di pemakaman Baqi. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Muslim. Dimana Rasulullah menganjurkan untuk berziarah kubur. Karena akan mengingatkan pada kematian. Dari keterangan tersebut, ada tiga manfaat ziarah kubur. Pertama mengingatkan pada kematian. Kedua meneladani Rasulullah karena termasuk sunah nabi. Ketiga berbuat baik kepada sesama muslim dengan cara mendoakan mereka. Tentunya, dalam berziarah ada batasan. Di antaranya menghindari perilaku yang menjurus pada syirik. Karena hakekat ziarah mengingat kematian dan mendoakan ahli kubur. Pemakaman Baqi hanya dibuka pada waktu tertentu. Habis salat subuh hingga sekitar pukul 07.30. Hanya 2,5 jam dibuka untuk umum. Saya berkesempatan masuk ke pemakaman Baqi. Ribuan gelombang manusia berdesakan silih berganti. Pemakaman Baqi sangat luas. Untuk menjaga batasnya, dibangun tembok keliling. Puluhan petugas Polisi khusus Arab Saudi berkeliling untuk menghalau siapa saja yang masuk area batas pemakaman Baqi. Termasuk yang memotret. Kalau ketahuan, kamera atau handphone langsung diambil. Demi menghadirkan suasana pemakaman Baqi kepada pembaca Radar Cirebon, saya dilematis. Karena nampaknya sangat sulit menghindar dari tatapan polisi khusus Arab Saudi itu. Dengan niat syiar Islam, secepat mungkin saya foto pemakaman Baqi. Tidak peduli hasilnya seperti apa. Semoga foto pemakaman Baqi di koran Radar Cirebon edisi hari ini mampu membawa kerinduan bagi setiap pembaca muslim di wilayah III Cirebon, untuk datang ke Madinah-Makkah. Setidaknya mengingat perjuangan Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya dan meneladaninya. Juga, mengingat kematian dan mendoakan orang tua, keluarga serta saudara muslim. Maka berziarah kuburlah, karena akan mengingatkan kita pada kematian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: